Saat Cak Alif Melecehkan Profesi Nakes, Kita Hanya Diam?

Penulis: Dahono Prasetyo

Merespon postingan Alifurrahman yang notabene salah satu pendukung Jokowi dengan media Seword dot com-nya, tidak bisa dengan kaca mata pro atau anti pemerintah. Hanya persoalan kultur masyarakat Madura tanah kelahiran Alifurahman yang kental budaya “ngeyel” plus “saklek”.

Video penolakan Tenaga Kesehatan (Nakes) di sebuah desa tidak akan menjadi kontroversi jika tidak dibumbui kalimat merendahkan profesi. Kalau seragam APD Nakes oleh Alifurrahman ditertawakan sebagai astronot yang nyasar ke Madura, yang tersinggung seharusnya para Nakes yang telah berjuang mati-matian bahkan mati beneran demi mengatasi pandemi.

-Iklan-

Barangkali Alifurrahman sedang bercanda dengan bahasa Madura: “Nyare leko laen, bei” (cari kerjaan lain saja) yang ditujukan kepada Nakes dan beberapa aparat yang hadir dalam video tersebut. Begitulah kultur dan emosional orang Madura saat mengusir hal yang tidak mereka setujui.

Alifurrahman salah seorang penggiat media yang tidak setuju dengan Pandemi. Menganggap Pandemi COVID-19 hanya permainan politik itu sebuah fakta. Beberapa tulisan dan analisanya tentang Covid selalu menolak sebagai wabah penyakit, lebih mengasumsikan sebagai konspirasi global.

Covid-19 99% Politis 1% virus. Demikian salah satu pernyataannya yang sempat di-Amini beberapa pengikutnya.

Menolak Pandemi menjadi hak individu, namun mentertawakan profesi Nakes serupa Astronot nyasar dengan seragam APD sudah menjurus pencemaran nama baik. Untuk sementara kegeraman para Nakes penulis wakili jika itu dianggap sebuah penghinaan profesi.

Bagi cak Alif, Nakes dianggap profesi yang kurang kerjaan. Barangkali dia lupa berapa ribu nyawa telah terselamatkan oleh Nakes yang dipandangnya rendah itu. Kalau sudah “saklek” dengan penolakan jangankan Nakes. Masker, vaksin, PSBB, triliunan dana Pandemi, kerja aparat pemerintah, PHK terdampak Covid hingga tangisan keluarga korban Corona suatu saat bisa jadi bahan tertawaan.

Sampeyan nggak lupa kan, Cak? Ahmad Dani masuk penjara gara-gara menghina profesi Banser. Ahmad Dani orang kaya, anaknya sudah gede dan sukses. Sampeyan barusan punya momongan baru, mosok iya nggak kasihan sama yang di rumah kalau suatu saat ada yang melaporkan “guyonanmu” Cak?

Link berita: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10219677150185442&id=1417785880

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here