SintesaNews.com – Mengetahui kalau PKB berkoalisi dengan PKS, Kyai Haji Marzuqi Mustamar, M.Ag bersuara lantang di depan jamaah nahdliyin.
“Bergabung dengan PKS batal baiatnya,” kata kyai pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang, Jawa Timur
Menurut Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur periode 2018-2023 itu, “Nasib masa depan NU, kalau diserahkan kepada orang atau pihak yang membenci NU, bodoh banget.”
“Kalau ada tokoh dan pengurus NU, warga NU yang benar-benar NU mempercayakan kepemimpinan negara ini kepada kelompok yang memusuhi NU, hallo goblok apa ndak ini, goblok sak pol-pole.” tambahnya.
OPINI
POLITIK
Nurul Azizah
“Tidak mungkin kita memasrahkan NU kepada pihak yang membenci NU, deal..! Deal.”
Tanggapan keras KH Marzuqi Mustamar terhadap rencana koalisi PKB dengan PKS bukan tanpa alasan.
“Masih ingat tidak dulu ada kelompok-kelompok yang mengatakan Pancasila kafir, hormat merah putih musyrik, Kapolri thogut, Gus Dur Yahudi, Presiden thogut, demokrasi syirik, Indonesia negara kafir, dan ketika kelompok seperti itu berkolaborasi dengan kelompok lain ingin merebut kepemimpinan bangsa, bodoh banget, kau amanatkan bangsa ini kepada kelompok yang anti negara, siapa mereka carilah sendiri,” ujar Kyai Marzuqi.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Rabu, 28 April 2021 PKS bersilaturahmi ke kantor PKB tujuannya ya, safari politik.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Al-Habsyi menyatakan kemungkinan partainya berkoalisi dengan PKB sangat mungkin bila menemukan titik tertentu.
“Ini prolog mukadimah. Kalau ada titik tertentu, titik kesamaan, sangat mungkin,” kata Aboe kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta (28/4/2021).
Sementara itu Sekjen PKB Hasanuddin Wahid menyambut baik kunjungan PKS. Menurut dia, pertemuan tersebut menambah pandangan dalam berbagai permasahan bangsa.
Menurut Hasanuddin, PKB dan PKS fokus pada permasalahan keumatan, terutama dalam mempererat persatuan umat.
Baca: Meragukan Ke-Indonesia-an PKS
PKS adalah partai yang diragukan mencintai Indonesia, karena PKS lahir dari rahim ikhwanul muslimin.
Lain dengan Hizbut Tahrir (HTI) yang terang-terangnan ingin menjadikan Indonesia menjadi negara khilafah. Ikhwanul muslimin tidak mengobral istilah khilafah secara vulgar. Akan tetapi semua aktivis ikhwanul muslimin adalah khilafah.
Baik HTI maupun PKS memandang NKRI belum final. NKRI belum islami, NKRI dalam proses menjadi khilafah. HTI ingin memprosesnya secara revolusioner sedangkan PKS secara perlahan.
NKRI bukan negara agama, NKRI berdasarkan Pancasila, religious nation state, atau negara kebangsaan yang berketuhanan.
Yang menjadi pertanyaan, “Mengapa PKS masih eksis di Indonesia?”
Saat ini malah PKS merapat ke PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk berkoalisi menuju 2024.
Saya semakin yakin banyak warga nahdliyin yang mulai meninggalkan PKB. Apalagi PKB Muhaimin iskandar hasil pengkhianatan dari PKB nya Gus Dur.
Ada apa dengan Cak Imin apakah dia mencari dukungan dari partai lain untuk kepentingan pribadi dan partainya menuju Indonesia 1 di tahun 2024. Wallahu a’lam bish shawab.
Kalau santri NU yang benar-benar NU ikut khittah nahdliyah pasti cara berfikir, bertindak, dan bersikap mengikuti ulama NU seperti KH Marzuqi Mustamar.
Saya berharap warga nahdliyin harus memiliki landasan berfikir, bertindak dan bersikap sesuai dengan ulama NU yang mencerminkan bagaimana ulama NU berprilaku baik dalam berorganisasi dan dalam pengambilan keputusan.
Mbok ya sebelum berita anda muat alangkah baiknya anda bertabayyun kepada pengurus PKB, kalau berita ini yang anda sampaikan sangat subyektif sekali. Bahkan justru saya meragukan niat baik saudara. Ingat kalau media ini tujuan menghancurkan NU dan PKB, justru anda akan hancur sendiri², hati-hati dengan perkataan tulisan anda
Hallo…memang bodoh banget nih pimpinan pekabe…ya bagus sih,,,,,biar pekabe jauh dari nudan akan nyungsep…hayo terus2sin ya…
Media Parah, pernyataan Yai Marzuki di plintir habis habisan, Parah parah poool . . . . Padahal jelas peenyataan Yai Marzuki pada vidio itu bukan untuk mengkritisi Silaturrahmi PKB dan PKS,
Selama dlm amal ma’ ruf nahi mungkar itu sah – sah saja bagi sy,,,,yg penting tdk saling merugikan satu dgn yg lainnya.fii kulli hal
Selama dlm amal ma’ ruf nahi mungkar itu sah – sah saja bagi sy,,,,yg penting tdk saling merugikan satu dgn yg lainnya.fii kulli hal
Saran utk PKB yg sebagian besar pendukung atau simpatisannya berasal dari NU (Nahdliyien) bhwa nggak usahlah menjadi penggagas atau pelopor pembentukan koalisi parpol utk menghadapi pilpres th 2024 ! Fokus sajalah utk mensukseskan priode kedua pemerintahan Jokowi-Ma’aruf bersama parpol koalisi pendukung pemerintahan yg sah saat ini !
sebenarnya dipanggil saja cak Imin sebelum komentar
Ini Politik lah…
Toh PKS itu azasnya Pancasila
Rangkul semua, bersatulah ummat Islam
Kapan ummat ini mau bersatu pak kyai?
Jangan nunggu seperti Turki di era Attarturk baru nyesel…
ha..ha..cak Paimin blingsatan krn gak nengakar di grossroat nahdhiyyin. Pdhl kalo dia mendpt simpati massa nahdhiyin, so…dia bs maraup suara sampe mbludak. Dari itu ia melirik pks agar bs terdongkrak massanya
Ganti cak Imin sudah beres .mementingkan pribadi itu gak pantas jadi pimpinan PKB