Memang Anies Baswedan Tidak Bisa Kerja

Penulis: Azas Tigor Nainggolan

SintesaNews.com – Semalam saya diundang menjadi salah satu narasumber dalam dialog tentang Malapetaka Banjir Jakarta di Kompas TV bersama M. Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra dan Ida Mahmudah, Ketua Komisi D DPRD Jakarta dari PDIP.

Dalam dialog tersebut Taufik sangat membela dan menutupi ketidakmampuan bekerja Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta. Taufik sama saja dengan Anies Baswedan, hanya menyalahkan hujan besar dan kiriman air dari Bogor. Berkali-kali Taufik mengatakan bahwa siapa pun tidak bisa menahan air dari hulu di Bogor. Saya dan Ida Mahmudah terus mengatakan justru sebaliknya. Secara tegas saya mengatakan bahwa Anies Baswedan tidak bisa kerja dan membiarkan warga Jakarta menjadi korban bencana banjir Jakarta. Warga Jakarta dan Jakarta hancur alami kerugian besar akibat Anies tidak menjalankan manajemen kebencanaan agar mengurangi dampak buruk banjir yang terjadi.

-Iklan-

Anies tidak bisa kerja membangun persiapan dan mengorganisir anak buahnya, para pegawai Pemprov untuk membantu warga Jakarta bersiap menghadapi banjir, mencegah kerugian besar dan tidak membangun sistem bantuan darurat bagi korban banjir. Pernyataan saya itu didukung oleh Ida Mahmudah bahwa memang Anies tidak konsentrasi bekerja sebagai Gubernur Jakarta guna menyiapkan banjir Jakarta 1 Januari 2020 lalu.

“Tanggal 23 Desember 2019, setelah banjir pertama tanggal 17 Desember 2019 kami Komisi D memanggil semua kepala dinas terkait urusan banjir Jakarta. Dalam pertemuan tersebut terbukti bahwa semua kepala dinas tidak memiliki persiapan menghadapi banjir kedua pada tanggal 1 Januari 2020,” ungkap Ida Mahmudah semalam dalam dialog di Kompas TV.

Mengurus warga Jakarta korban banjir tidak becus tapi untuk urusan bencana di luar Jakarta aktif sekali. Media online Liputan6.com memberitakan aktivitas Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta sangat tanggap memberi bantuan pada korban bencana di Lombok dan Palu pada bulan Juni 2019 lalu. Tangga 4 Juni 2019 dalam beritanya Liputan6.com menuliskan bahwa gubernur Jakarta Anies Baswedan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menyerahkan bantuan dari Pemprov DKI Jakarta untuk rehabilitasi pascagempa Lombok  beberapa waktu lalu. Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Jakarta Mawardi menyebut, Anies berangkat ke Lombok, Kamis malam, 3 Januari 2019 untuk penyerahan bantuan keuangan. Mawardi menjelaskan, Pemprov Jakarta mengerahkan bantuan gempa Lombok sebesar Rp 19,2 milliar, untuk membangun sekolah di Lombok Utara dan Rp 10 milliar untuk pembangunan sanitasi lingkungan, rehabilitasi pendidikan dan normalisasi jaringan air di Lombok Timur serga pegawai Pemprov DKI Jakarta juga menyumbang sebesar Rp 4,4 milyar.

Selanjutnya pada 14 Juni 2019 Liputan6.com memberitakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan kunjungan kerja ke Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) guna meninjau langsung pemanfaatan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk korban bencana di sana.
Pemprov Jakarta telah menganggarkan bantuan sebesar Rp 60 miliar. Hal ini berdasarkan permohonan bantuan keuangan yang diajukan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah kepada Gubernur DKI Jakarta melalui Surat No. 360/460/BPBD tanggal 29 September 2018.  Saat di Palu, Anies menyampaikan bela sungkawa serta komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk berkontribusi memulihkan daerah yang terdampak bencana.”Komitmen kita adalah sebisa mungkin turun tangan kalau ada bencana, sehingga kami menyiapkan anggaran yang memungkinkan, serta sudah dikoordinasikan dengan berbagai pihak,” demikian ungkap Anies ketika itu.

Sekadar perbandingan saja, untuk korban banjir Jakarta, Anies justru meminta warga Jakarta turun tangan nyumbang korban banjir. Gubernur Jakarta Anies seperti diberitakan dalam harian Warta Kota 2 Januari 2020 bahwa Anies Baswedan mengajak seluruh warga Jakarta dan sekitarnya untuk turut memberikan bantuan kepada korban bencana banjir di wilayah ibu kota. Bantuan logistik yang diberikan donatur dianggap meringankan para pengungsi dari musibah bencana banjir. “Bila ingin membantu datangi pos-pos yang nanti akan kami berikan juga informasinya. Silahkan lihat di media sosial Facebook dan Instagram Pemprov DKI Jakarta, di sana ada alamat-alamat posko kami,” ujar Anies Baswedan kepada wartawan di Jalan Rusunawa Pesakih, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (2/1/2020).

Sementara untuk kesiapan banjir Jakarta Anies Baswedan tidak melakukan kerja apa-apa. Sampai saat ini pun Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta tidak menyampaikan permintaan maaf kepada warga Jakarta atas banjir yang terjadi di Jakarta. Justru Anies mencari dan menyalahkan pihak lain sebagai penyebab banjir Jakarta, terutama menyalahkan kiriman air hujan dari hulu di Bogor.

Sementara sampai hari ini masih banyak korban banjir Jakarta yang belum mendapat bantuan dari pemprov Jakarta. Seperti diberitakan banyak media dan informasi relawan bahwa sampai hari keempat banjir, masih ada wilayah di Jakarta yang banjir dan air ya belum surut. Masih banyak juga para korban banjir di tempat pengungsian tanpa diurus baik oleh aparat Pemprov Jakarta. Memang sudah 5 hari ini yang bergerak menolong para korban banjir adalah solidaritas warga Jakarta, aparat kepolisian dan TNI. Sementara aparat pemprov dan Anies sendiri tidak kelihatan membantu masyarakat. Kelihatan bahwa Anies Baswedan dan aparat Pemprov Jakarta tidak siap dan tidak menjalankan manajemen penanganan bencana. Seperti diberitakan eh Kompas TV bahwa sudah 4 hari warga korban banjir dari wilayah Rawa Buaya, Jakarta Timur terpaksa mengungsi ke halte Transjakarta. Warga Rawa Biaya dipaksa mengungsi tanpa fasilitas publik sampai tadi malam.

Buruknya dampak banjir Jakarta 1 Januari 2020 bukti kuat bahwa memang Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta tidak bisa bekerja dan tidak bisa memimpin. Kita semua sadar bahwa memilih Anies sebagai Gubernur Jakarta adalah salah besar dan hanya membuat bencana jadi lebih buruk dampaknya. Padahal Presiden Jokowi sudah menandakan memecat Anies Baswedan dari posisi menteri Pendidikan karena Anies Baswedan tidak bisa bekerja dan tidak bisa memimpin. Semoga kota sadar dan sadar betul bahwa memang Anies TIDAK BISA KERJA – TIDAK BISA MEMIMPIN.

Berhubungan dengan permintaan bantuan logistik oleh Anies Baswedan kepada warga Jakarta untuk menolong korban banjir Jakarta 2020 membuktikan bahwa Anies Baswedan sudah menyerah dan sebagai gubernur Jakarta tidak mampu lagi bekerja untuk menyelamatkan warga Jakarta.

Azas Tigor Naingolan

Seperti saya ungkapkan tiga hari lalu, untuk menyelamat warga Jakarta dan kota Jakarta, kami meminta kepada Presiden Jokowi, pemerintah pusat agar:

1. Mengambil alih penanganan penyelamatan warga korban banjir saat ini,
2. pemerintah pusat segera membentuk sebuah badan di bawah presiden untuk Penanggulangan Masalah Lingkungan Hidup dan Banjir Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Untuk itu, saya juga mengusulkan presiden Jokowi segera membentuk satu Badan Nasional di bawah koordinasi presiden untuk menangani bantuan dan perbaikan wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

#aniestidakbisakerja
#gugatanies
#2020gantigubernurjakarta

Jakarta, 5 Januari 2020
Azas Tigor Nainggolan
Advokat dan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here