SintesaNews.com – Dari data Dinas Pariwisata DKi Jakarta, jumlah pengunjung Taman Mini Indonesia Indah sebelum pandemi, yaitu tahun 2019, adalah sebanyak 2,470,670.
Harga tiket masuk TMII per orang Rp 20,000. Maka pemasukan minimum TMII tahun 2019 adalah, sebesar: 2,479,670 x 20,000 = Rp 49,413,400,000
Angka tersebut belum dihitung tiket masuk mobil, Rp 20 ribu tiap kendaraan, tiket masuk bus Rp 40 ribu tiap bus, dan tiket motor Rp 15 ribu per kendaraan. Dan juga pemasukan di atas belum dihitung tiket masuk wahana-wahana yang ada di dalam TMII sebesar Rp 50 ribu per orang per wahana. Juga belum termasuk sewa-sewa gedung untuk event-event dan pemasukan dari sponsor iklan yang ada di dalam TMII.
Perkiraan pemasukan yang hampir Rp 50 miliar itu masih lebih kecil, dibanding pemasukan minimum di tahun 2016, yang menyentuh Rp 100 miliar.
Jumlah pengunjung TMII tahun 2016 adalah sebesar 4,980,000 pengunjung. Maka Pemasukan minimum TMII tahun 2016 adalah: 4,980,000 x Rp 20,000 = Rp 99,600,000,000.
Belum dihitung tiket masuk mobil, Rp 20 ribu tiap kendaraan tiket masuk bus Rp 40 rb tiap bus. Dan tiket-tiket masuk wahana yg ada di dalam TMII sebesar Rp 50 rb per orang, dan pemasukan-pemasukan besar lainnya.
Dari pemasukan TMII yang puluhan hingga ratusan mliar itu, Yayasan Harapan Kita milik keluarga cendana ini tak pernah memberikan sepeserpun untuk negara.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama mengungkapkan, selama mengelola, Yayasan Harapan Kita tidak pernah menyetor pendapatan TMII ke kas negara. Yayasan Harapan Kita sendiri sudah mengelola TMII selama hampir 44 tahun.
“Selama ini tidak ada ke negara,” kata Setya kepada wartawan, Rabu (7/4/2021).
“Bisa dikonfirmasi ke Badan Pengelola TMII terkait hal itu,” imbuh dia.
Sementara sudah 44 tahun pemasukan puluhan miliar tersebut masuk ke kocek Yayasan Harapan Kita milik keluarga Cendana, anak-anak Soeharto seperti Siti Hardiyanti (Tutut), Bambang Trihatmodjo, Sigit, dan Indra Rukmana, tidak pernah memberikan setoran sepeser pun untuk negara.
Baca di sini:
Owalah Ternyata TMII Selama 44 Tahun Uangnya Tidak Masuk ke Negara?