SintesaNews.com – Sehari setelah peristiwa pengeboman di depan Katedral Makassar, seorang pria bernama Husein Hasny (56 tahun) diciduk Densus 88, sebagai terduga teroris, di kawasan Jalan Raya Condet, Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, hari Senin (29/3/2021).
Husein Hasny ditangkap bersama istrinya, yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
Belakangan terungkap, Husein Hasny punya kartu anggota Front Pembela Islam (FPI), dengan NIP 11.03.05/004. Pada kartu itu dia berstatus sebagai Wakil Ketua Bidang jihad.
Sebelum ditangkap, beberapa waktu lalu Husein sempat menghadiri sidang kasus RIzieq Shihab di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.
Dalam sebuah fotonya yang beredar, saat itu Husein datang dengan mengenakan kaos lengan panjang berwarna hijau, denga peci putih dan masker. Ia memakai celana keper dan sandal. Tangan kanannya menjepit rokok dan tangan kirinya menggenggam ponsel. Ia berjalan beriringan dengan seorang pria yang mengenakan pakaian ala laskar FPI.
Dalam penggerebekan di kediaman Husein, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa baju dan buku berlogo FPI. Selain itu, ada juga atribut bertuliskan Laskar Pembela Islam.
Polisi juga menemukan sejumlah bahan peledak aktif yang telah dirakit. Bahan peledak itu dimasukkan ke dalam lima bom toples dengan daya ledak tinggi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, semua barang bukti yang ditemukan menjadi temuan awal yang didalami Densus 88 Antiteror Polri.
“Nanti akan didalami oleh teman-teman Densus 88,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/3/2021).
Sementara itu, istri Husein, saat diboyong ke mobil, tampak didampingi oleh sejumlah perempuan berhijab hitam yang diduga anggota keluarganya.
Salah satu yang menuntunnya memakai celana jins warna biru, tampak kasual layaknya penampilan anak-anak muda pada umumnya.
Pada sebuah foto jepretan pemilik akun Instagram @dasrilroszandi, wanita itu tampak mengepalkan tangan kirinya saat digenggam oleh seorang pria berpakaian sipil yang diduga anggota kepolisian. Wanita itu juga menutupi wajahnya dengan tangan kanan.
Wanita itu sempat memberontak saat hendak diboyong polisi. Namun karena jumlah aparat yang banyak, ia tak bisa melawan.
Penggerebekan itu sendiri berlangsung sejak pukul 10.30 WIB. Warga sekitar heboh akibat penggerebekan itu.
Baca juga:
Ngeri! Jokowi Perintahkan Panglima TNI dan BIN Turun Tangan Basmi Teroris