SintesaNews.com – Pihak Pertamina mengkonfirmasi kejadian terbakarnya 3 tangki kilang minyak Balongan tidak akan mengganggu pendistribusian BBM ke masyarakat.
Pertamina secepatnya akan melakukan upaya normalisasi. Demikian dikatakan Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya kepada media.
Bermula dari 1 tangki terbakar merambat hingga akhirnya 3 tangki terbakar. Pemadaman api masih terus dilakukan hingga kini, dengan foaming supaya api tidak merambat ke tempat lainnya lagi.
Kebakaran itu terjadi saat hujan deras disertai kilat melanda wilayah Indramayu Senin dinihari, sekira pukul 00.45 WIB. Saat terjadi kilat dan petir, terdengar juga suara ledakan yang tak lama kemudian muncul api dari dalam kilang, tutur seorang saksi mata.
Pukul 01.30, puluhan mobil pemadam kebakaran tengah berjibaku memadamkan kobaran api. Selain itu, ruas jalan antara Indramayu – Cirebon untuk sementara ditutup.
Meledak dan terbakarnya Kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, di Kabupaten Indramayu, Jabar, membuat langit di wilayah Indramayu menjadi merah menyala. Kobaran api terlihat membumbung tinggi dan terpantau dari jarak jauh.
Korban luka bakar hingga kini 5 orang. Saat ini dirawat di RS Pertamina Bumi Patra. Sebanyak 300-an warga sekitar yang terdampak dari ledakan dan kobaran api tangki Pertamina tersebut diungsikan ke Pendopo Indramayu.
Palang Merah Indonesia (PMI) kini telah menyediakan dapur umum untuk warga sekitar. Jarak pemukiman terdekat dengan lokasi kebakaran sekitar 300-400 meter.
Kilang VI Balongan adalah kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Kilang ini mulai beroperasi pada tahun 1994.
Kegiatan bisnis utama di kilang ini adalah mengolah minyak mentah dari Duri dan Minas menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non BBM dan petrokimia.
Baca juga:
Kebakaran Terbesar Kilang Pertamina Balongan, Warga Mengungsi tanpa Bawa Apapun