Jokowi Bangun Pelabuhan Baru di Ambon Lebih Luas dari Tanjung Priok

SintesaNews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Pelabuhan Yos Sudarso di Kota Ambon, dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Maluku, pada Kamis, 25 Maret 2021. Bersama rombongan terbatas, Kepala Negara tiba di kawasan pelabuhan sekira pukul 06.40 WIT atau 08.40 WIB.

Kepala Negara juga berdialog dengan para pelaku usaha perikanan setempat untuk mengetahui kondisi terkini sektor perikanan Maluku, Pelabuhan Yos Sudarso, serta pelabuhan lain di sekitarnya.

“Jadi pagi hari ini saya khusus datang ke Ambon itu hanya punya satu keperluan bahwa kita akan membangun Ambon New Port yang kurang lebih di dalam perencanaan nanti ada 700 hektare yang itu terintegrasi antara pelabuhan logistik dan pelabuhan perikanan serta industri perikanan ada di satu lokasi,” ujar Presiden.

-Iklan-

Dengan luas pelabuhan mencapai 700 hektar ini berarti lebih luas dari pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, yang lahannya seluas 604 ha.

Kota Ambon akan mengembangkan pelabuhan baru dengan konsep pelabuhan terintegrasi yang akan menjadi pusat pertumbuhan industri pengolahan ikan dan konsolidasi kargo dari wilayah Indonesia Timur. Pengembangan pelabuhan baru tersebut sangat dibutuhkan mengingat pelabuhan khusus perikanan saat ini telah mencapai kapasitas maksimum.

“Tahun ini akan dimulai pembangunannya dan kita harapkan dalam dua tahun akan selesai. Untuk itu saya minta nanti pelaku-pelaku fisheries industry bisa segera mendaftar dan ikut masuk ke dalam lokasi ini sehingga kita memiliki keyakinan bahwa ini bisa jalan,” ucapnya.

“Tadi disampaikan oleh Dirut Pelindo mengenai potensi-potensi perikanan. Ada 800 ribu ton sebelah sini, kemudian sebelah utara ada 1,2 juta ton, kemudian agak di selatannya ada 2,6 juta ton. Saya kira Ambon New Port ini memang harus,” tandasnya.

Presiden Jokowi berdialog dengan nelayan Maluku.

Saat Presiden Jokowi Dengarkan Curhat Nelayan Maluku

Presiden Joko Widodo berdialog dengan para nelayan Provinsi Maluku untuk mengetahui situasi yang dihadapi nelayan setempat di kala pandemi saat ini. Dialog tersebut berlangsung di Dermaga Huseka’a Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, pada Kamis, 25 Maret 2021.

“Saya ingin mendengar situasi dan urusan yang berkaitan dengan perikanan dan nelayan. Di saat pandemi seperti ini apakah ada kesulitan atau tidak?” tanya Presiden kepada para nelayan.

Sebanyak 16 nelayan yang mewakili para nelayan di Kabupaten Maluku Tengah hadir dalam kesempatan tersebut dan mengutarakan pendapat serta kebutuhan mereka untuk dapat menjalani aktivitas keseharian.

Salah seorang nelayan yang berbicara dengan Presiden menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang tengah mengupayakan terwujudnya daerah Maluku sebagai lumbung ikan nasional.

Nelayan tersebut kemudian mengungkapkan perlunya dukungan terkait alat tangkap ikan.

“Masyarakat (nelayan) di sini lagi kekurangan dalam hal alat penangkapan, rumpon masih kurang,” tuturnya.

Rumpon merupakan salah satu alat bantu penangkapan ikan yang ditempatkan di tengah laut, baik dangkal maupun dalam. Nantinya, ikan-ikan akan berkumpul di sekitar rumpon tersebut sehingga memudahkan nelayan setempat untuk menangkapnya. Dalam pengoperasiannya, satu rumpon tersebut dapat dimanfaatkan secara bersama-sama oleh sejumlah nelayan.

Jokowi merespon curhat para nelayan dan akan segera membelikan alat bantu tangkap tersebut. Selain itu, Jokowi juga memberikan bantuan tambahan modal bagi para nelayan.

“Tadi yang mau dibeli rumpon tadi, segera besok diberi. Saya nanti cek sudah dibelikan belum,” ucap Jokowi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here