SintesaNews.com – Dari pesisir pantai Desa Tamilow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, tiba-tiba bermunculan material-material logam mulia atau emas.
Sontak hal ini membuat warga setempat berbondong-bondong mendulang emas tersebut.
Perangkat Desa Tamilow, Rais Pawae mengatakan, kemunculan butiran-butiran emas tersebut telah berlangsung dua hari terakhir.
Lokasi kemunculan material emas itu berjarak sekitar 500 meter dari perkampungan.
Dia mengatakan, banyak warga yang datang dengan peralatan seadanya setelah mereka mengetahui ada material emas di lokasi pantai tersebut.
“Dalam dua hari ada banyak warga yang dapat emas dari hasil mendulang, tapi bukan emas batangan. Bentuknya butiran dan seperti batu-batu kecil,” ungkap Rais dikutip dari Kompas.com, Senin (22/3/2021).
Selain di pesisir pantai banyak pula warga yang mendulang emas di beberapa sungai di desa itu.
Wakil Bupati Maluku Tengah Marlatu Leleury sampai turun tangan untuk mengecek peristiwa tersebut. Marlatu mengimbau warga tak menggunakan cairan yang dapat merusak lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup sudah diminta Marlatu mengecek lokasi.
“Jadi itu kayak butir-butiran pasir itu emas atau tidak. Tadi sudah perintahkan sekda juga dinas lingkungan hidup turun di sana dan sudah koordinasi dengan babinsa dan kepala desa dan camat sehingga di informasikan supaya jangan ada gunakan logam air raksa, seperti sianida dan lain lain,” Kata Marlatu Leleury saat dihubungi media, Selasa (23/3/2021)
Masyarakat benar-benar dihebohkan oleh kabar tersebut, termasuk ibu rumah tangga bernama Syarifa Arey. Dia menjadi satu di antara banyak orang yang sengaja pergi ke panti dengan alat seadanya.
Syarifa datang ke pantai pada Selasa (23/3/2021) sejak pukul 08.00 WIT. Dia membawa kedua kakaknya ke Pantai Pohon Bambu usai mendapat informasi ada butiran emas di pantai.
“Pukul 08.00 WIT dengar kabar sendiri sama kakak dua orang (yang pertama kali menemukan emas) ia,” kata Syarifa Arey di pesisir Pantai Pohon Batu.
Dengan alat seadanya, Syafira mencoba keberuntungan. Niat awal hanya mencoba-coba tapi menemukan butiran emas bercampur pasir di wadah miliknya.
“Awalnya sekadar mencoba-coba (mencari) ternyata ada (emas) sampai ramai mendulang, pakai kuali, karpet, dan sekop,” ujarnya.
Selain Syafira, Latif Selanno mengatakan temuan emas bukan hal baru wilayah itu. Dia mengaku pada 2019 mendapat sekitar 100 gram emas. Bukan hanya di pesisir pantai, ada juga di sejumlah kali di Tamilouw.
“Tidak (bukan hal yang baru), saya sendiri pernah 100 gram pada 2019. Itu sendiri, belum yang (orang) lain-lain, karena baru di-posting (jadi heboh) sebenarnya sudah lama dan tidak heboh. Yang penting rajin dapat 1 gram atau 2 gram per hari. Semua kali ada itu, di pantai ada, di kali ada di Desa Tamilouw,” kata Latif Selanno.
Saat ini, Satuan Polisi Pamong Praja melakukan pengamanan di lokasi, berkoordinasi dengan babinsa dan kepala desa.