Penulis: Erri Subakti
Siapa yang tak ingat dengan doa kontroversial Neno Warisman di masa kampanye Pilpres 2019 silam, yang mengancam Allah. “Jika Engkau tak menangkan kami, kami khawatir tak ada lagi yang akan menyembahMu lagi,” kata Neno di kawasan Monas waktu itu.
Dan kemarin, Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya mengancam akan mengirimkan santet kepada Moeldoko, karena dalam KLB Demokrat yang dilaksanakan di Deli Serdang, Sumatera Utara, menetapkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum).
Pernyataan Iti Octavia Jayabaya yang akan menyantet Kepala Staf Presiden (KSP) itu disampaikan di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Minggu, 7 Maret 2021.
Ibu-ibu ini pada kenapa ya, suka ancam-mengancam dengan perbuatan yang justru nyerempet dengan kesyirikan dan “bermain Tuhan.”
Beragama yang wajar-wajar saja jangan sampai babarblas. Beragama bukan untuk mengeluarkan agresi kedengkian dan kebencian. Untuk apa beragama jika mendengki kalau begitu. Sama sekali tidak memberikan manfaat buat siapapun, termasuk dirinya sendiri.
Preferensi politik tiap orang pasti berbeda-beda tapi jadi sesat kalau membawa Tuhan untuk kampanye dan memaksa Tuhan untuk tunduk pada kemauan segolongan saja. Kerdil sekali Tuhan jadinya.
Doa kepada Tuhan ditolak, santet bertindak, gitu?
Mbok ya kalau masih belum bisa berpolitik secara rasional, gak usahlah mengumbar kebodohan. Malu sendiri. Itu kalau punya malu.
Neno dan Iti sama-sama berjilbab, “menutup aurat”, sayangnya, isi kepalanya ikut tertutupi sampai mampet. Aurat fisik ditutup, tak mesti nalarnya juga diutup, bu….