Jakarta “Membayar” Pilihan Politiknya

Penulis: Dr. Harris Turino

SintesaNews.com – Ketika Jokowi dan kemudian Ahok mulai menata aliran sungai, memperlebar bantaran sungai, membuat sodetan, membangun benteng raksasa, dan melakukan reklamasi di Jakarta, banyak orang yang protes dan berkata, “si Kafir menggusur penduduk asli demi menyediakan lahan bagi 10 juta China yang akan didatangkan dari Tiongkok.”

Ketika Ahok membentuk pasukan kuning, oranye, hijau, ungu, biru banyak orang mencibir dengan mengatakan, “Ini penghamburan dana APBD.”

-Iklan-

Siapa sebenarnya yang paling diuntungkan dari kerja-kerja Gubernur saat itu? Jelas RAKYAT KECIL. Memang mereka dipindahkan dari bantaran kali ke rumah susun, tetapi sekaligus diberi sekolah gratis, transportasi gratis dan pengobatan gratis.

Dan sekarang ketika normalisasi sungai dihentikan dan air hanya “diajak bicara dengan santun” dan semua pasukan warna warni dibubarkan, sehingga banjir besar melanda Jakarta, siapa yang paling dirugikan? Kembali lagi ORANG KECIL.

Buat kalangan menengah, apalagi atas, mereka ndak perlu pendidikan gratis, kesehatan gratis, angkutan gratis. Kalaupun kebanjiran, itu hanya kerepotan sedikit dalam membersihkan rumah seusai banjir. Selama banjir mereka dengan mudah pindah sementara ke hotel-hotel yang nyaman sambil menonton berita banjir di mana-mana.

Tapi rakyat kecil? Rakyat yang tinggal di bantaran kali? Rakyat yang rumahnya sangat sederhana dan hanya 1 lantai? Mereka tak punya pilihan. Mereka harus berbasah ria dan bahkan harus makan di dapur-dapur umum yang disediakan. Hampir seluruh “barang berharga” mereka rusak terendam banjir.

Inikah yang dinamakan keberpihakan? Kelihatannya warga Jakarta sedang “membayar” pilihan politiknya.

Semoga kita masih cukup waras untuk tidak memberikan kesempatan kepada ***** (disensor. red) untuk menjadi “pemimpin Indonesia” di 2024. Cukup sudah pembelajaran mahal di Jakarta.

 

Dr Ir Harris Turino Kurniawan, MSi, MM atau lebih dikenal dengan nama Harris Turino, 51 th. adalah pengusaha, dan akademisi. Ia lulus doktoral di UI dengan predikat cumlaude dan meraih rekor MURI sebagai lulusan Doktor Manajemen Stratejik tercepat. Selain berkarier sebagai pengusaha, Harris Turino adalah Dosen Tetap di IPMI International Business School, dosen di Program Doktoral dan Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) dan Magister Manajemen (MM) Universitas Indonesia, Program Doktoral dan Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisan (STIK) PTIK, Program Pascasarjana Creative Industry and Urban Culture di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dan Faculty Member di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) dan Executive Learning Institute (ELI) Universitas Prasetiya Mulya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here