SintesaNews.com – Berdasarkan data dari FlightRadar24, rincian urutan pesawat Sriwijaya Air SJ182 sejak lepas landas, hanya dalam waktu 4 menit saja, saat mulai mengangkasa di atas perairan Kepulauan Seribu, pesawat langsung kehilangan kendali hingga melesat jatuh ke laut.
7:36UTC rotate (take off) speed 156 knots
7:37UTC flaps5 speed 215 knots altitude 3050 feet
7:37UTC flaps 0 fase TOGA selesai speed 245 knots altitude 5000 feet
7: 39UTC fase cruising di 285 knots altitude 10000 feet
Sampai 3 menit pertama sangat normal, thrust (daya dorong) bagus, climbing rate bagus, 2.500 kaki per menit.
Tiba-tiba (entah ada gangguan apa), climbing rate berkurang. Tepat pada waktu 07:39UTC lebih sekian detik.
Pesawat SJ-182 mengalami stall dan berubah course heading-nya sehingga dia berbelok ke kiri (arah barat daya).
Hanya dalam beberapa detik pesawat berubah dari climbing rate di altitude 10.900 kaki langsung diving dengan climbing rate -(minus) 29 ribuan kaki.
Hanya dalam waktu kurang dari 1 menit altitudenya stall dari 10.900 feet ke 250 feet.
Artinya dia menukik dari 10.900 terus sampai record Flightradar24 berhenti di 250 feet.
Di 250 feet perangkat sudah padam semua.
Dengan situasi mengerikan ini sangat mungkin kondisi mereka yang ada di dalam pesawat sudah mengalami black out sebelum pesawat menyentuh laut.
Hanya dalam waktu kurang dari 1 menit saat pesawat terindikasi bergeser dari heading saat waktu menunjukkan 07:39 UTC (Universal Time Coordinate), mesin jet masih full power karena kecepatan masih full. Tetapi pasti ada perubahan mendadak pada surface control-nya. Atau ada perubahan pada airframe.
Analisis awal KNKT bahwa puing-puing pesawat tidak menyebar ketika impact dengan laut, maka berarti:
1. Artinya pesawat utuh sebelum jatuh
2. Mesin bekerja prima
3. Harus diselidiki apa yang menyebabkan perubahan heading dan karakter terbangnya dari climbing menuju diving.
Baca:
KNKT Cek Transkrip Pembicaraan Pilot dan Petugas Lalu Lintas Udara