SintesaNews.com – Sebuah tulisan di layanan pesan beredar yang isinya menjelaskan bagaimana kejadian di jalan tol saat Rizieq hendak kabur lagi dari panggilan Bareskrim, namun 6 pengawalnya malah mati tertembak di jalan tol. Empat orang lainnya melarikan diri dan masih dicari pihak kepolisian.
Berikut tulisannya.
Video percakapan ini menjadi bukti bahwa POLRI adalah PROMOTER (Profesional, Modern dan Terpercaya).
Penjelasannya begini.
Di setiap mobil pengawal MRS menggunakan RIG HT Radio untuk berkomunikasi diantara mobil pengawal MRS lainnya.
Sedangkan di mobil intel polisi menggunakan Radio Scanner, untuk mendengarkan percakapan dan merekamnya.
Nah…, entah karena ketidaktahuan atau karena ketakutan atau karena kepanikan, para pengawal MRS yang mobilnya dikuntit oleh intel, merasa bahwa merekalah yang akan ditangkap atau diculik.
Padahal penguntit mereka adalah petugas intel, tugas mereka adalah mencari informasi, bukan melakukan penangkapan.
Apalagi penangkapan kroco-kroco macam mereka.
Bahkan MRS juga belum waktunya ditangkap, karena baru panggilan kedua, dan belum menjadi DPO.
Dalam pelaksanaannya, mobil intel harus tetap menjaga jarak dengan mobil pengawal MRS, karena kalau jaraknya terlalu jauh maka Radio Scanner akan berada diluar jangkauan.
Itu sebabnya para pengawal MRS merasa panik karena mobilnya dikuntit terus-menerus.
Kalau mereka, yang mengaku sebagai para pengawal MRS, itu sedikit pintar, mereka sebenarnya bisa menghindar dengan tetap tenang dan pindah atau ganti frekuensi di Radio HTnya atau menggunakan pengacak frekuensi, atau dengan mencoba melepaskan diri dari kuntitan.
Sayangnya, atau untungnya, mereka tidak terlalu pintar, sehingga malah berusaha memepet dan menabrakkan mobil mereka ke mobil petugas intel.
Mungkin karena terbiasa menjadi jagoan dikampungnya di fetamburan, ada yang ngelihat-lihat langsung disamperin, ada yang nyolek sedikit langsung dibacok.
Akibatnya kita semua tahu bahwa ada 6 orang yang menjadi korban meninggal dunia.
Cerita bahwa mobil mereka menjadi incaran begal di jalan tol adalah rekayasa saja, karena mereka tahu kondisi dan status MRS, seperti yang bisa didengarkan di video tersebut.
Pesan moralnya adalah :
Jangan sekali-kali mengacungkan Senpi (senjata api), Sajam (senjata tajam) atau Sandak (senjata peledak) kepada petugas, walaupun itu petugas intel (berpakaian sipil/preman) sekalipun, apalagi sampai menembakkan peluru kepada petugas.
Kalau petugas merasa terancam keselamatan jiwanya, mereka pasti akan melawan balik untuk mempertahankan diri.
Kalau itu yang terjadi maka selesailah hidup loe.
.
#AmpunBangJago
#BravoTNI_POLRI