SintesaNews.com – Sebuah video beredar dari Whatsapp group (WAG) ke WAG lainnya. Nampak orang-orang Nigeria menjarah sebuah gudang yang berisi kardus-kardus mie instan. Video itu disertai narasi “gudang indomie dijarah.”
Sebenarnya, beberapa hari terakhir ini di Nigeria terjadi penjarahan di toko-toko, pusat perbelanjaan, dan gudang penyimpanan, disertai dengan pengrusakan properti. Banyak tempat bisnis milik politisi dijadikan target penjarahan, beberapa gedung dibakar dan penjara-penjara diserang.
Ratusan orang menjarah gudang-gudang milik pemerintah di Bukuru, dekat pusat kota Jos. Gudang-gudang itu dilaporkan sebagai tempat penyimpanan stok makanan yang seharusnya didistribusikan selama lockdown yang diterapkan untuk mengendalikan penularan virus Covid-19.
Menurut Atase Pertahanan Kedubes RI di Nigeria, “Itu awalnya demo terkait pembubaran unit kepolisian SARS karena mereka dalam tugasnya (melakukan, red.) penyimpangan dan melanggar HAM. Kepolisian akhirnya membubarkan SARS tapi masyarakat tetap demo dan malah dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk membuat kerusuhan dengan menggerakkan massa tandingan, untuk menyerang pengunjuk rasa.”
Akhirnya terjadi bentrok dan banyak korban jiwa. Presiden Nigeria telah menyampaikan pidato untuk menenangkan massa sehingga demo mereda. Sekarang demo sudah selesai tapi masyarakat mulai menjarah gudang-gudang bantuan Covid19 dan rumah-rumah pejabat seperti senator dan orang-orang kaya.
Masyarakat menilai bantuan Covid tidak akan dibagikan oleh pemerintah walaupun saat ini ada di gudang-gudang pemerintah di seluruh negara bagian, sehingga mereka inisiatif menjarah dan terjadi di beberapa negara bagian. Ini sudah akumulatif kekesalan warga sejak pandemi.