Penulis: Wanda Ponika
Demo itu semestinya orasi. Mengemukakan pendapat. Memahami masalahnya & ungkapkan keluhan serta usulan.
.
Lempar batu, lempar botol, merusak & membakar. Itukah yang namanya demonstrasi?
.
Kalian meminta keadilan. Apakah kalian sudah berlaku adil pada negeri ini? Kalian minta hak-hak kalian dilindungi. Apakah kalian sudah menjaga negeri ini?
.
Negeri ini dalam musibah. Banyak yang sakit & meninggal. Tenaga medis bertaruh nyawa, kelelahan & meninggalkan orang terkasih.
.
Kalian sibuk merusak!!!
.
Mahasiswa?
Apa yang kalian pelajari di kampus? Sudah baca undang-undangnya yang 900 halaman?
.
Anak SMA?
Apa kalian paham pasal-pasal UUD45? Hebat sekali mendadak paham Omibus law.
.
Buruh?
Kalau terus demo & merusak, ekonomi hancur & perusahaan tempat kalian bekerja bangkrut, kalian akan di-PHK.
.
Robot & mesin makin murah. Mereka tak mungkin demo. Tak butuh waktu lama bagi pabrik-pabrik untuk mengganti tenaga kerja manusia ke mesin & robot canggih. Belajarlah skill. Tingkatkan produktivitas jika ingin minta upah lebih.
.
Kalian bilang cinta Indonesia?
Mana buktinya?
.
Kalau kalian cinta negeri ini, kalian takkan tega merusak fasilitas yang ada. Fasilitas yang kita pakai bersama.
.
Kalian bilang cinta negeri ini.
Tak kasihankah kalian dengan aparat keamanan yang selalu jadi sasaran kebrutalan kalian?
.
Ditunggangi?
Sampai kapan kalian mau ditunggangi, bertaruh nyawa menantang virus & hujan batu. Kalau kalian celaka, bagaimana nasib keluarga? Sementara sang penunggang ada di tempat sejuk begelimang kemewahan.
.
Setelah kerusuhan, lalu apa?
.
Negeri ini akan mencekam. Virus membludak. Rumah sakit penuh. Ekonomi hancur. Perusahaan banyak yang bangkrut. Lapangan pekerjaan makin sedikit.
.
Kemudian kalian mau teriak lagi, minta pemerintah membiayai hidup? Dari mana uang pemerintah? Kalau ekonomi hancur, pajak berkurang & negara makin miskin.
.
Demo & kerusuhan jelas 2 hal yang berbeda!! Apapun alasannya, membuat kerusuhan jelas SALAH!
Benarkah kalian cinta negeri ini?