SintesaNews.com – Walikota Bontang dr. Hj. Neni Moerniaeni, Sp. OG, yang pada Pilkada 2015 dikeroyok 9 parpol namun saat itu sosok ibu tangguh yang akrab disapa Bunda Neni mampu memenangkan kontestasi Pilkada dengan perolehan suara terbanyak.
Saat itu Neni Moerniaeni yang berpasangan dengan Basri Rase mampu meraup perolehan sebesar 35.018 suara, atau 55,8% mengalahkan petahana pasangan Adi Darma-Isro Umarghani, yang diusung semua partai politik di Bontang.
Tiga tahun lebih Neni memimpin Bontang, ia mampu memenuhi 80% janji politiknya. Seperti, pembagian seragam sekolah gratis, program 200 juta per RT, pembagian laptop ke para guru, pembangunan objek wisata, investasi serta pusat perbelanjaan modern (Mall).
Padahal saat awal Neni menjabat Walikota Bontang, kota ini mengalami defisit anggaran. Saat itu APBD Kota Bontang hanya Rp 900 miliar. Kini setelah 3 tahun APBD Bontang naik menjadi Rp 1,6 triliun.
Sebagai informasi pada tahun 2018 BPS mencatat Kota Bontang sebagai kota paling makmur kedua di Indonesia, berdasarkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).
Dengan berbagai terobosan kerjanya untuk Kota Bontang, tak ayal kini 6 parpol berbalik arah mendukungnya untuk menjadi calon Walikota Bontang yang kedua kalinya dalam Pilkada 2020. Keenam Parpol itu antara lain, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan terakhir PKS yang telah secara resmi mendukung pencalonan Neni yang kini berpasangan dengan Joni Muslim.
Hal ini wajar mengingat di akhir 2019 lalu LSI (Lingkaran Survei Indonesia) melakukan survei yang hasilnya sebesar 70,68 persen masyarakat menyatakan puas terhadap kinerja Neni Moerniaeni.
