SintesaNews.com – Juru Bicara Kepresidenan Fajroel Rahman dalam pernyataan persnya menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sangat bersyukur dan sangat menghargai kepercayaan dan kehormatan baru bagi Republik Indonesia di dunia internasional dalam keanggotaan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (Economic and Social Council/ECOSOC) periode 2021-2023.
Dalam pemilihan anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB Indonesia mendapatkan 185 dari total 190 suara dari kelompok Asia-Pasifik.
Pemilihan anggota ECOSOC PBB ini diselenggarakan di markas besar PBB di New York, USA, pada tanggal 17 Juni 2020. Dengan demikian, dunia internasional melalui lembaga internasional PBB secara terhormat sudah menempatkan Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB (2019 – 2020), Dewan HAM PBB (2020 – 2022), dan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (2021 – 2023).
“Pemerintah mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Luar Negeri di bawah pimpinan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beserta jajarannya, dan dukungan kolaboratif Kabinet Indonesia Maju dalam pelaksanaan diplomasi Indonesia, serta seluruh masyarakat Indonesia.”
Kepercayaan lembaga internasional dan dunia internasional ini semakin mengukuhkan prinsip pemerintah Republik Indonesia di dalam pembukaan konsitusi UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Ini merupakan yang ke-12 kalinya Indonesia menjadi anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB setelah terakhir terpilih periode 2012-2014. Sebelumnya Indonesia menempati posisi tersebut pada periode 1956-1958, 1969-1971, 1974-1975, 1979-1981, 1984-1986, 1989-1991, 1994-1996, 1999-2001, 2004-2006, dan 2007-2009.
Selama sejarah panjang menjadi anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, Indonesia telah dua kali dipercaya menjadi Presiden, yakni pada tahun 1970 dan 2000. Selain itu, Indonesia pernah menjadi Wakil Presiden pada tahun 1969, 1999, dan 2012.