Penulis: EmilyWu
Suatu kali seorang kerabat bercerita via WA:
“Mil, adiknya kakak dan istrinya kena Corona, tapi adiknya kakak walaupun dinyatakan positif covid-19, tidak menampakkan gejala, dia tampak sehat-sehat saja dan mengambil tindakan untuk isolasi mandiri, sedangkan istrinya mengalami sesak nafas, dipasang selang infus sampai 6 tempat secara bersamaan, bahkan kelingkingnyapun ditusuk jarum infus. Kami semua sudah pasrah dan sudah bertangisan melihat kondisinya saat itu.”
Puji Tuhan, Halleluya sekarang mereka berdua sudah sembuh sempurna.
Puji Tuhan, Halleluya untuk kesekian kali, karena sampai tulisan ini saya ketik ( semoga untuk seterusnya), teman dan saudara di group WA: TK, SD, SMP, SMA, kuliah, mantan teman kerja, komunitas, komplek perumahan (para tetangga saya), lingkungan gereja, group keluarga yang anggota para pakde yang usianya banyak yang sudah di atas 70 tahun, semua masih lengkap. Masih aktif berkomunikasi dan saling bertegur sapa di group WA itu.
Saudara kandung, saudara ipar, sepupu kandung, sepupu jauh, juga terpantau dalam kondisi sehat semua.
Saat ke pasar tradisional, bertemu beberapa pedagang yang menjadi langganan, mereka semua juga tampak sehat dan berdagang dengan ceria, pada taat menggunakan masker malah ada beberapa yang pakai sarung tangan plastik.
Selama masa pandemi saya juga beberapa kali harus ke Rumah Sakit.
Malah dokter yang saya kunjungi juga positiv kena Corona dan harus menjalani isolasi 14 hari lamanya.
Namun Puji Tuhan pak dokter itu sudah sehat sempurna dan sudah berpraktek lagi. Saya sudah bertemu dengan pak dokter itu lagi, seusai beliau menjalani karantina.
Puji Tuhan, Halleluya sekali lagi, teman-teman FB juga terpantau sehat sampai saat ini (terlihat dari aktifnya mereka komen di postingan teman-teman dan update status)
Ferra Jo, Lucius Eko Hari, Thomy Setiawan, Arif B Santoso, Indah Bara, Wita Lexia, Opy BundaRempong, Sendang Wangi, Lis Suwasono, Erri Subakti, Pepih Nugraha, Emmy Swamutika, Riza Iqbal, Daru Cahyo, Vera Isdijono, Chandra Dinata, Jati Erna Sahara, Diah Diah Yuniastuti, Devi Riana Safitri, Isto Widodo, Istoto Suharyoto, Frico M, Harry Gunawan, Pdt Kwang Yen Lie beserta istrinya Phwa Mei Hwa, Dewi Olive dan lain-lain…, yang tidak saya sebutkan bukan karena saya tidak pantau, hanya karena usia yang tlah menua, jadi ada beberapa yang terlupa ☺ atau mereka adalah anggota di salah satu group yang telah saya sebutkan di atas
Dari cerita saya di atas tentang adik kerabat saya yang terkena covid-19, kita harus waspada dengan si Corona ini, karena kalau terpapar virusnya dan menimbulkan gejala itu akan dengan mudah merenggut nyawa kita.
Namun demikian, tidak bisa saya pungkiri karunia kesehatan juga diberikan sangat nyata terhadap teman-teman dan saudara saya. Puji Tuhan, Halleluya.
Doa saya kita semua selalu dikarunia kesehatan, kebahagiaan, berkah melimpah, berkat berlipat. Tetap bisa berkarya di saat wabah Corona.
Bagi saya pribadi, saya berusaha tetap mengikuti arahan pemerintah, karena saya yakin pemerintah dalam mengambil langkah juga pasti tidak gegabah.
Saat memberlakukan kebijakan juga pasti sudah memperhitungan dan mempertimbangkan banyak aspek.
Nggak akan banyak protes, nggak akan terus-terusan menyalahkan pemerintah, gini salah, gitu nggak bener
Saya tidak tahu pasti si corona ini harusnya diapain biar tamat riwayatnya, karena saya bukan ahlinya.
Salah satu upaya yang saya lakukan supaya terhindar dari serangannya adalah tetap taat pada langkah yang telah diambil pemerintah.
Semoga Tuhan selalu memberikan hikmat dan kebijaksaan bagi para pengambil keputusan di negri ini, supaya rakyat negri ini bisa melewati masa pandemi ini dengan selamat, sehat, sentosa dan sejahtera. Amin.🤲🏻
( Emilywu/E3L-Akhir Mei 2020 )