Catatan Astina
Bulan April 2020, saat rapat online dengan Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin, gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa warga miskin terdampak wabah covid-19 ada sebanyak 4,7 juta orang. Anies juga mengatakan bahwa dia siap menyalurkan bantuan sosial kepada warga miskin Jakarta yang terdampak wabah Covid 19. Ketika wapres bertanya soal data 4,7 juta orang calon penerima, Anies menjawab: “Butuh beberapa hari untuk melengkapinya”. Tetapi saat pelaksanaan distribusi bansos, di Jakarta ternyata kacau sekali. Banyak warga miskin yang seharusnya menerima justru tidak dapat bansos. Tetapi warga mampu seperti yang tinggal di pemukiman mewah Kelapa Gading Jakarta malah dapat bansos. Begitu pula ada bansos yang diberikan kepada anggota TNI yang seharusnya tidak berhak menerima bansos. Menanggapi kekacauan distribusi dan data penerima bansos ini, Anies dengan entengnya mengatakan bahwa dia dan aparat pemprov salah mencatat.
Awal tahun lalu juga pernah terjadi penyusunan APBD Jakarta 2020 yang Rp 8.7 trilyun itu untuk beli lem Aibon ratusan milyar rupiah dan pengeluaran tidak masuk akal lainnya. Menanggapi kritik publik atas kejadian anggaran APBD Jakarta yang isinya siluman dan aneh itu, Anies hanya mengatakan itu kejadiannya sebagai salah ketik. Nah sekarang kejadian baru lagi di tengah wabah covid-19, Anies melemparkan tanggung jawab memberi bantuan sosial 1,1 juta warga miskin Jakarta ke pemerintah pusat. Padahal sebelumnya sudah disepakati bahwa 4,7 juta warga miskin Jakarta yang terdampak wabah Covid pemberian bansosnya, 1,1 juta orang oleh pemprov Jakarta dan 3,6 orang oleh pemerintah pusat. Anies pun janji pada wapres Ma’ruf Amin akan melengkapi dan mendistribusikan bansos atas biaya APBD Jakarta pada warga yang jumlahnya 1,1 juta warga miskin Jakarta. Tapi kenyataannya jadi lain, Anies mengelak dan katakan dia tidak sanggup menyediakan bansos bagi 1,1 juta warga miskin Jakarta yang menjadi tanggung jawabnya. Alhasil sebagai gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak mau memberi bantuan kepada satu orang pun warga miskin Jakarta yang terdampak wabah covid-19. Penolakan Anies ini membuat pemerintah pusat mau tidak mau harus menanggung beban anggaran bansos untuk 1,1 juta keluarga miskin terdampak tekanan pandemi virus corona atau covid-19 di Jakarta. Akibatnya begitu, beban anggaran bansos pemerintah akan meningkat. Padahal APBD Jakarta 2020 ini sebesar Rp 87 Trilyun, entah ke mana uang itu sekarang?
Kok untuk menghidupi 1,1 juta warga miskin Jakarta Anies Baswedan melemparnya ke pemerintah pusat. Penolakan Anies Baswedan yang gubernur Jakarta terhadap 1,1 juta warga Jakarta membuktikan bahwa diri lepas tangan, sudah tidak sanggup lagi menjadi gubernur Jakarta. Menolak memberi bantuan 1,1 juta warga miskin ini menandakan Anies Baswedan “lempar handuk” dan menyerah tidak layak jadi gubernur Jakarta.
Astina, 11 Mei 2020