SintesaNews.com – Garda NTT Jakarta membuka Donasi Sembako bagi mahasiswa NTT yang berdomisili di di Wilayah Jabodetabek dan tidak bisa kembali ke kampung halamannya. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian Garda NTT terhadap Mahasiswa NTT yang merasakan dampak buruk akibat wabah Covid-19.
Ditemui di Menteng pada Rabu (22/04), Ketua Umum Garda NTT – Wilfridus Yons Ebit mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian terhadap kondisi Mahasiswa NTT yang kesulitan akibat wabah Covid-19.
“Kita tau bersama bahwa hampir semua dari kita kesulitan. Kami tidak sampai hati juga mendengar keluhan dari teman-teman mahasiswa NTT di Jakarta tentang sulitnya mereka bahkan sekedar untuk makan. Ini adalah wujud kepedulian yang ingin dibangun Garda NTT dalam membantu semua melewati masa-masa sulit ini,” tutur Ebit.
Lebih lanjut, alumnus STF Driyarkara ini menghimbau kepada semua pihak yang terpanggil untuk bahu membahu, saling membantu sesama di masa sulit ini.
“Kalau sendiri, kita akan kesulitan untuk menjangkau semua yang membutuhkan. Oleh karena itu kami mengajak semua untuk saling membantu. Lihat kiri dan kananmu. Jika ada sedikit lebih, bantu yang membutuhkan. Mari bersama-sama melewati masa sulit ini dengan memastikan tidak ada yang menangis karena kelaparan. Gerakan kecil yang dilakukan Garda NTT ini hanya sampel. Kita semua bisa melakukan hal lain bersama pihak manapun, asal dengan tujuan yang sama yaitu membantu sesama,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Gerakan Donasi Garda NTT, Anton D. Hurung dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa bantuan sembako ini menyasar ribuan mahasiswa NTT yang berdomisili di Jabodetabek yang mengalami dampak buruk Covid-19.
“Paket sembako ini menyasar seluruh mahasiswa NTT se-Jabodetabek yang bertahan dan tidak bisa pulang kampung. Sejauh ini sudah ada 1200 nama mahasiswa yang berasal dari berbagai kabupaten di NTT yang terdaftar sebagai penerima bantuan sembako dan sedang dalam proses verifikasi oleh tim Donasi Garda NTT. Tim juga masih membuka kesempatan untuk yang belum mendaftarkan diri agar segera mendaftarakan diri,” ujarnya.
Sampai saat ini, tim donasi Garda NTT juga sudah mulai menerima bantuan dalam bentuk barang dari pihak-pihak yang peduli. Sementara bantuan dalam bentuk uang tunai untuk sementara masih ditutup.
“Kita membuka kesempatan donasi untuk semua. Sejauh ini sudah ada 200 kg beras yang disumbangkan dari Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) dan beberapa pihak lain. Bantuan ini sudah diterima dan ditampung di Pokso. Kami masih membuka kesempatan untuk semua yang mau berdonasi untuk menyumbangkan bantuan dalam bentuk sembako ke posko. Bantuan dalam bentuk uang tunai untuk sementara tidak kami terima,” tambahnya.
Dominikus Dima, Humas tim donasi Garda NTT mendesak Pemprov NTT agar sesegera mungkin menurunkan bantuan, bukan hanya kepada Mahasiswa tetapi kepada seluruh perantau yang berada di wilayah di luar Jabodetabek.
“Kita melarang orang agar jangan pulang kampung, maka Pemprov harus menyiapkan langkah konkrit untuk memastikan semua baik-baik saja di tanah rantau. Oleh karena itu, kami mendesak agar Pemprov NTT segera melakukan langkah konkrit menurunkan bantuan untuk menjangkau semua. Tidak hanya Mahasiswa NTT di Jabodetabek, tetapi semua perantau asal NTT yang tinggal di berbagai kota di luar wilayah NTT,” tutupnya.
Posko Donasi Garda NTT sendiri berada di Gedung Margasiswa I PMKRI, Jl. Sam Ratulangie – No. 1, Menteng-Jakarta Pusat. Contact person: Koordinator Gerakan Donasi NTT, Anton D. Hurung 0813-1635-2336.