SintesaNews.com – Tak banyak yang tau bahwa Jenderal Gatot Nurmantyo pernah diisukan untuk menduduki jabatan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) menggantikan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).
Isu Gatot Nurmantyo dilirik sebagai calon ketum Demokrat dihembuskan pertama kali oleh senior partai Achmad Mubarok. Mubarok mengatakan, ada aspirasi dari seorang kader DPP mengusulkan nama Gatot Nurmantyo. “Contohnya ada yang nemu nama Pak Gatot. Tapi Pak Gatot kayak apa, kita sendiri belum tahu apakah dia berminat juga kita belum tahu, cuma sudah ada yang memunculkan nama itu,” kata Mubarok.
Namun publik akhirnya mengetahui dan mahfum ketika Kongres PD digelar pada tanggal 15 Maret lalu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat oleh seluruh pemilik hak suara (604 orang) dalam pemilihan Ketum Partai Demokrat periode 2020-2025.
Partai Demokrat tentu “menutup pintu” bagi orang di luar kader PD menduduki jabatan Ketua Umum.
Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan memastikan, tidak akan bisa non kader mencalonkan sebagai ketua umum dalam Kongres. Sebab ada aturan harus kader dan berpengalaman sebagai pengurus partai. Sehingga tidak ada peluang bagi Gatot.
“Persyaratan kami partai ini dibuat untuk kadernya. Jadi enggak mungkin orang dari luar ujug ujug, memangnya lompat pagar,” ujar Hinca di kantor DPP Demokrat, Jumat (13/3).
Tak sampai seminggu sejak AHY menduduki orang nomor satu di PD, Jenderal Gatot tiba-tiba jadi pemberitaan di media karena statement-nya di akun media sosial miliknya.
Dalam akun Instagramnya @nurmantyo_gatot, mantan Panglima TNI ini memposting konten yang isinya ajakan untuk tetap memakmurkan masjid.
“AYO MAKMURKAN MASJID & GALAKKAN GERAKAN SHOLAT BERJAMA’AH UNTUK MINTA PERTOLONGAN ALLAH..!! (Jadikan Sholat & Sabar Sebagai Penolongmu..!!) Virus Corona (covid-19) adalah ciptaan Allah dan yg kena pasti juga atas ketetapan Allah,”
Padahal MUI telah mengeluarkan Fatwa untuk umat muslim boleh meninggalkan shalat Jumat diganti dengan shalatnzuhur di rumah masing-masing, dikarenakan penyebaran wabah virus corona. Kemarin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah menginstruksikan untuk sementara masjid tidak perlu mengadakan shalat Jumat dalam 2 minggu ini.
Baca: MUI dalam Situasi Wabah Corona, Shalat Jumat Boleh Ditinggalkan Diganti Shalat Zuhur di Rumah
Postingan Gatot itu juga diawali dengan narasi bahwa penduduk China yang tidak beragama justru melakukan shalat berjamaah. Postingan ini tentu saja hoax.
Faktanya, China sendiri sudah dua bulan terakhir memberlakukan lockdown terhadap kurang lebih 60 juta warga Hubei, juga karantina, hingga pembatasan perjalanan terhadap warganya dan warga asing yang ingin memasuki China. Di Beijing sendiri, seperti yang diberitakan Chinadaily, sebanyak 827 ribu orang telah dikarantina.
Gatot Nurmantyo tidak menuliskan sumber informasi dari unggahannya.
Akhirnya postingan tersebut telah dilabeli Instagram sebagai informasi salah (false information). Informasi salah yang dimaksud adalah terkait warga China yang berbondong-bondong ke masjid saat wabah virus corona menjangkiti negeri itu.
Unggahan hoax Gatot pun sudah diburamkan oleh Instagram setelah dilakukan cek fakta oleh pihak fact-checkrers independen. “Pemeriksa fakta independen mengatakan bahwa postingan ini salah. Klaim utama informasi ini secara faktual tidak akurat,” tulis Instagram.