Dongeng Tentang Fufufafa

Penulis: Dahono Prasetyo

Tersebutlah di sebuah desa, tinggallah seorang Ibu dengan 2 anak lelakinya. Keduanya sudah remaja namun karena salah pergaulan mereka menjadi pesakitan

Mulyo dan Bowo bersaudara tumbuh menjadi lelaki beringas. Segala bentuk kejahatan sudah pernah dilakukannya. Menipu, mencuri, jambret dan begal adalah profesi utamanya yang membuatnya sang ibu merasa sedih.

-Iklan-

Demi menyadarkan kelakuan keduanya, atas saran beberapa warga, sang ibu memasukkannya ke sebuah Pesantren. Mulyo dan Bowo meskipun preman sejati, namun masih menghormati ibunya. Maka keduanya dengan berat hati masuk ke Pesantren yang dimaksud dan bertemu dengan Ustadz yang terkenal sabar dan bijaksana.

Giliran pertama, Ustadz memanggil Mulyo untuk berdialog dari hati ke hati. Bowo menunggu di pendopo Pesantren bersama sang Ibu.

“Mul, ibunda kamu sudah tua. Apa kamu tidak kasihan pada beliau yang setiap hari menangis melihat kelakuan kamu?” kata Ustadz dengan nada bijak.

Mulyo hanya tertunduk diam..

“Saat kamu mencuri, Tuhan Maha Tahu. Meskipun kamu melakukannya dengan sembunyi sembunyi. Mulyo, sekarang aku boleh bertanya padamu. Kamu tahu Tuhan ada di mana?” tanya Ustadz kemudian.

Mulyo makin tertunduk, namun mulutnya tetap terkunci rapat.

“Mul, kamu dengar yang saya tanyakan. Tuhan ada di mana?” tanya Ustadz lagi sambil mendekatkan wajahnya pada Mulyo yang mulai gelisah, tak punya keberanian menjawab, entah mengapa.

“Sekali lagi saya tanya, kamu tahu Tuhan ada di mana Mul!!” kata Ustadz sedikit bernada kesal karena Mulyo seolah tak mendengar apa yang diucapkan sedari tadi.

“Tidak… Tidaaaak, Ustadz…. Bukaaan…. sayaaa…!!!” teriak Mulyo panik sambil menutup kedua telinganya. Mendadak Mulyo berlari keluar ruangan Ustadz.

Di pendopo, Bowo terkejut kehadiran Mul yang terlihat kalap.

“Ada apa bang Mul, kok abang panik dan pucat begitu” tanya Bowo gelisah.
“Ga..gaa..Gawat Wo, ini benar benar gawaatt….!!” jawab Mulyo terbata bata.

“Gawat kenapa bang, apa yang Pak Ustadz katakan di dalam tadi” tanya Ibunda yang ikut ketularan panik

“Gawaat Mak, Pak Ustad tanya padaku Tuhan ada di mana sampai 3 kali. Dia pikir saya juga yang mencurinya” jawab Mulyo

“Ka..kaa..kaaaabuuuur…!!” kini giliran Bowo yang panik berlari sambil menyeret tangan kakaknya.

Emak pingsan, giliran Ustadz yang menyusul datang ketularan panik

SEKIAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here