Penulis: Erri Subakti
Seorang remaja melanggar hukum dengan berkendara motor tanpa plat nopol, tanpa STNK, tanpa spion, tapi tidak merasa salah, malah menelpon ortunya yang ternyata Aspri pejabat. Inilah generasi fufufafa, generasi nir etika, merasa tidak salah meski salah, sok innocent, mengandalkan backing-an ortu, melanggar hukum dan aturan sambil cengengesan karena ortu bisa mengangkangi hukum itu sendiri.
Sebuah video viral diposting oleh akun IG faktaindo, yang direkam oleh seorang polisi lalu lintas di Jawa Barat, yang menyetop seorang remaja pengendara motor.
Remaja tersebut diberhentikan oleh polisi karena melanggar aturan lalin yaitu berkendara tanpa plat nopol, tanpa kaca spion dan tidak ada STNK.
Anak remaja tersebut bukannya menyadari kesalahannya malah cengengesan seakan tidak tau apa kesalahannya dan tidak merasa salah.
Dengan santainya tanpa etika, dia mengambil HP-nya lalu menelpon yang sepertinya adalah ortunya.
Tak lama polisi yang memberhentikan tersebut melepaskan anak remaja itu tanpa memberi sanksi. Polisi hanya menyebut dia anak Aspri (asisten pribadi) mungkin dari salah satu pejabat.
Peristiwa yang melecehkan hukum ini layak diviralkan untuk mempertontonkan wajah “GENERASI FUFUFAFA” seperti ini.
Bikin gedeg, memalukan, dan hopeless melihat generasi selanjutnya bangsa ini memiliki contoh buruk dari wapres yang memiliki jejak digital yang jorok, tanpa pemikiran berbobot, malas membaca buku, nir etika, dan mengangkangi hukum karena ortunya merasa “di atas” hukum itu sendiri.
