Penulis: Erri Subakti
Airlangga Hartarto mendadak dikabarkan mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum Partai Golkar. Kabar ini sangat mengejutkan karena menjadi Ketua Umum salah satu parpol terkuat di republik ini sejak orde baru berkuasa tidaklah mudah untuk “mendongkel”nya.
Siapa yang pernah menjabat sebagai Ketum Golkar bukan orang yang sembarangan dan tentu memiliki pengaruh kekuasaan yang signifikan.
Kalau melihat keberhasilan atas perolehan suara Golkar pada Pemilu 2024 ini tentu saja mengejutkan, menjadi nomor dua terbesar setelah PDI-P. Sekaligus mengalahkan Gerindra yang melorot ke urutan ketiga.
Terlebih juga peran Golkar dalam memenangkan Presiden terpilih Prabowo juga cukup besar pengaruhnya.
Maka sudah pasti kabar resign-nya Airlangga Hartanto sebagai Ketum Partai Golkar menimbulkan pertanyaan besar. Kekuatan apa yang membuat seorang yang memiliki kekuasaan di partai besar bisa “melipir”.
Sementara itu tak perlu waktu lama, tersebar di layanan percakapan sebuah e-poster akan adanya Deklarasi KMPG (Koalisi Muda Pembaharuan Golkar) untuk mengusung Gibran menjadi Ketum Golkar.
Warbyasah…!
Pertarungan politik tak berhenti saat Prabowo – Gibran memenangkan Pilpres 2024. Rakyat 270 juta penduduk sekarang disuguhi tontonan perebutan kekuasaan di antara para pemenang Pemilu.
Ternyata ada yang tidak sabar menunggu Munaslub Golkar di akhir Agustus 2024 ini. AH “harus turun” sekarang juga.
Rakyat menonton sambil ngemil makan siang Rp 7.500.