Penulis: La Ode Budi
Satu tokoh Malaysia ketika membahas kemajuan Indonesia, mengingatkan tentang peran masyarakat sipil (civil society) di Indonesia.
Jokowi memang telah membangun lebih baik, tapi itu mungkin karena ada masyarakat sipil Indonesia yang hebat.
Masyarakat sipil Indonesia inilah yang “tidak menyerah” terhadap elit (partai).
Mereka turun tangan (bersama partai pengusung), memungkinkan seorang pengusaha mebel (kurang modal), “anak bukan siapa-siapa” menjadi Presiden.
Demokrasi Indonesia telah tumbuh dan lebih matang. Rakyat Indonesia cerdas bersuara.
Pilpres 2024, bagian dari kehebatan Jokowi, masyarakat diminta periksa rekam jejak dan program paslon. Lihat lagi, lihat lagi (“ojo kesusu” kata Jokowi).
ASN ditegas Jokowi harus netral, ada pelanggaran sedikit langsung “disemprot”. Demikian juga TNI Polri dijaga ketat POM.
Segala program pemerintah yang membuat bisa dipahami “memihak”, ditunda. Presiden minta menteri yang kampanye, mengundurkan diri.
Sebagai kepala negara, Jokowi netral dan jadi Bawaslu utama. Etik dijunjung tinggi.
Setiap paslon harus (kerja keras) dipaksa kerja keras “menjual diri” ke masyarakat.
Tapi… itu hanyalah harapan.
Mimpi di siang bolong, se-negara.
Kenyataannya beda.
Jurdil justru terancam oleh infrastruktur negara.
Kaum intelektual yang sudah lama “tidak berpendapat politik”, bahkan turun gunung. Guru besar bersuara!!!
2024, masyarakat sipil (yang sadar peran politik) Indonesia kembali diuji. Perlawanan sudah dimulai … dari pemilih LUAR NEGERI.
Kepentingan bangsa harus menang lawan kepentingan keluarga. Ganjar Mahfud terbaik integritas, rekam jejak teruji dan program terbaik.
LUAR NEGERI Ganjar Mahfud MENANG!!!
14 Februari 2024, giliran Indonesia DALAM NEGERI: GANJAR MAHFUD MENANG!!!
Indonesia coblos no. 3 RAMBUT PUTIH.
Ir. La Ode Budi
Ketum Kibar Indonesia
#GanjarMahfud_adalahKITA
#TulusMengabdi_Berprestasi.