Etik Seorang Negarawan

Penulis: Roger Paulus Silalahi

Sungguh mengagetkan sekaligus menyakitkan ketika melihat video Jokowi di acara Perayaan Natal Nasional 2023 yang digelar di Graha Bethany Nginden Surabaya, Provinsi Jawa Timur pada hari Rabu Malam tanggal 27 Desember 2023. Sebuah perilaku yang sangat tidak patut ditunjukkan oleh Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berfalsafah Pancasila.

Perayaan Natal diselenggarakan di Rumah Ibadah, ditujukan untuk memperingati kelahiran Tuhan Yesus Kristus, sebuah acara yang (seharusnya) sakral. Perayaan Natal dikotori dengan sebuah aksi yang menginjak 2 hal fundamental bangsa ini:
1. Pancasila, khususnya butir ke-3 dari Sila Pertama.
2. Etika Dasar dan Kepatutan sebagai seorang Negarawan yang seharusnya taat hukum.

-Iklan-

Perilaku Jokowi yang menunjukkan 2 jari secara tegas dan ditahan hingga pelafalan sila ke-2 selesai, tapi tidak mengacungkan 1 dan 3 saat pelafalan saat pelafalan sila ke-1 dan ke-3, lalu sekilas menampilkan 4 dan 5 di awal pelafalan sila ke-4 dan ke-5 sangat jelas menunjukkan niat berkampanye di ibadah Natal tersebut.

Pancasila diberikan oleh para pendiri bangsa ini untuk dijadikan pegangan, bukan untuk dijadikan sebagai “alat peraga kampanye”. Pancasila memiliki nilai yang sangat luhur, tidak patut direndahkan dengan digunakan sebagai sarana berkampanye, terlebih di rumah ibadah, terlebih lagi dalam Perayaan Hari Besar Agama.

Apa yang Jokowi lakukan adalah sebuah pelanggaran hukum, yakni Pasal 280 ayat 1 dan 2 UU nomor 7 Tahun 2017, dengan sanksi 1 tahun penjara, sebuah Tindak Pidana Murni.

Saya tidak mengira kemerosotan nilai moral dan etik dari Jokowi tidak berhenti di kasus MK, tapi meluncur ke bawah hingga tidak mampu menghargai, menghormati, acara sakral agama lain, dan bahkan tidak paham hukum. Akankah Jokowi diproses secara hukum…? Tidak mungkin… Tapi apakah Jokowi tidak berhasil merusak nama baiknya sendiri, merendahkan nilai moral dan etik yang dulu terlihat begitu tinggi.

Ada yang bilang; “Siapa bergaul dengan Polisi akan berperilaku seperti Polisi…”

Mungkin demikian pula halnya; “Orang yang bergaul dengan orang yang tidak menghargai ETIK dan ETIKA akan menjadi orang yang tidak menghargai ETIK dan ETIKA…”

Sungguh memalukan, menyesakkan, menyedihkan, dan menyakitkan.

Roger Paulus Silalahi

2 COMMENTS

  1. Jika mata roger paulus silalahi tidak dibutakan oleh kebencian, maka akan dapat melihat jokowi mengacungkan jari 1 …. saat sila ke 3, shoot camera jauh ….9

  2. itu penilain/komentar penulis terhadap presiden. ini penilain/komentar pembaca terhadap penulis: baper amat…sensi amat….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here