Menantu Soeharto bersama Anak Jokowi adalah New Orba. Tolak!

Penulis: Ganda Situmorang

Pada Pilpres tahun 2014 Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo bahu membahu di Timkamnas bersama relawan untuk Jokowi.

Jokowi menang, Prabowo kalah. Entah kenapa Anies dipecat, biasanya Jokowi pecat Menteri kalau sudah tersangka korupsi atau mundur. Beda halnya Anies, ga ada kasus hukum kecuali memang selentingan bahwa dia ga cakep kerja eksekusi. Sakit hatinya terbawa bawa di Pilkada DKI. Ahok sahabat Jokowi jadi korban. Jokowi diam saja menonton sampai akhirnya Ahok kalah di Pilkada DKI lalu dipenjara. Anies selama 5 tahun obok-obok DKI Jakarta dari Balaikota.

-Iklan-

Ganjar Pranowo pada pilpres tahun 2014 juga demikian. Punggawa perang tim kampanye Jokowi di Jawa Tengah. Di situ lumbung suara kandang Banteng bersama Jawa Timur.

Pilpres tahun 2019 konstelasi masih sama. Jokowi si petugas partai kembali tanding dengan Prabowo. Jokowi menang lalu Prabowo diangkat jadi pembokat di Kementerian Pertahanan. Satu per satu partai oposisi diangkat jadi Pembantu Presiden sang petugas partai. Ketua Umum partai pemilik kursi DPR yang nyambi jadi Pembantu Presiden sang petugas partai antara lain; Golkar, PPP, Gerindra, PAN, PKB. Hampir semua partai oposisi jadi Pembantu Presiden tersisa Demokrat dan PKS.

Pilpres tahun 2024. Prabowo lawan tanding Jokowi masih maju karena belum pernah menang. Jokowi sudah menang dua kali sehingga tidak bisa maju lagi. Itu UU yang mengatur. Aturabel lewat MK. Maka majulah Prabowo bersama Gibran. Gibran anaknya Jokowi. Lewat Jalur MK Gibran berhak maju Cawapres dapat tiket dari Golkar dan kawan kawannya. KTA PDI Perjuangan tiket menggenggam Walikota Solo dilepeh begitu aja. Lucunya MK kasih Gibran maju Cawapres karena sudah pernah Walikota. Walikota pakai tiket dari PDI Perjuangan. Ketua MK paman Gibran ikut sidang memutuskan. Asu tenan! Nepotisme! KKN yang kita tolak 25 tahun yang lalu kini kembali. Wujudnya Prabowo-Gibran.

Jadilah rakyat disuruh milih tiga pasang capres cawapres. Anies Muhaimin, Prabowo Gibran, dan Ganjar Mahfud. Jelas ya.

Jadi pemilih cerdas. Boleh milih siapa saja tapi lihat dulu bibit bobot bebetnya. Salah coblos 5 menit di bilik suara, sengsara jadi rakyat remah rengginang lima tahun.

Ganjar Mahfud adalah pilihan logis rakyat cerdas. Keduanya perpaduan pengalaman di DPR, Gubernur, MK dan Menteri.

Skenario terburuk jika Ganjar Mahfud menang dengan suara minoritas di DPR, maka keduanya masih memiliki skill negosiasi di DPR. Keduanya punya pengalamanan eksekusi program baik di level provinsi dan nasional. Keduanya punya latar belakang hukum. Bukan kaleng kaleng. Keduanya juga sangat memahami dan peduli pada generasi Z dan millennial. Dan yang lebih lagi, Ganjar Mahfud berasal dari rakyat kecil yang pernah merasakan hidup sebagai Wong Cilik. Ganjar Mahfud Anti KKN.

Senin, 30 Oktober 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here