Penulis: Ganda Situmorang
Ramai yang masih salah paham terkait hubungan antara Jokowi dengan PDI Perjuangan khususnya ketua umumnya Ibu Megawati Soekarno Putri.
Hubungan itu mestinya dilihat secara holistik dalam bingkai sistem politik, pemilihan umum dan partai politik.
Bagi yang paham maka sesungguhnya aspek fundamental hubungan antara Jokowi dengan PDIP Perjuangan adalah bahwa memang Jokowi sepenuhnya tergantung pada partai PDI Perjuangan.
Jadi jangan dibolak-balik bahwa PDI Perjuanganlah yang seolah-olah tergantung pada sosok seorang Jokowi.
Apalagi ramai analisa sampai ke perbandingan capaian elektabilitas Jokowi dengan PDI Perjuangan dalam dua kali pemilihan umum terakhir tahun 2014, 2019 dan lalu menyimpulkan jika tidak ada Jokowi maka PDI Perjuangan tidak akan memenangkan pemilihan presiden. Itu logika ngawur bro! Itu sama saja seperti mempertanyakan duluan mana ayam apa telur. Perbandingan yang engga apple to apple.
Penulis selama masa Jokowi duduk di Istana Presiden 9 tahun terakhir konsisten bersikap terhadap Jokowi. Bahwa jika ada kebijakan Jokowi yang bagus maka katakan bagus. Dan jika ada yang keliru maka kritiklah dengan data dan argumentasi yang sebenarnya. Bahwa Jokowi sebagai manusia tentu tidak luput dari kekeliruan. Bahwa jika ada keliru maka mesti diberitahukan. Tapi sepertinya nasi sudah jadi bubur.
Berteriak kencang sekencangnya bahwa jargon tegak lurus Jokowi adalah keliru.
Tegak luruslah kepada konstitusi UUD 45. Tegakkan hukum dan peraturan perundangan yang berlaku.
Apalagi sampai mengggugat hukum ke MK demi kepentingan keluarga. Gawat bah!
Peraturan UU partai politiklah yang memberi jalan kepada Jokowi mengikuti lima kali kontestasi dan lima kali menang. Sebanyak pasir di laut penggemar Jokowi tanpa tiket dari PDI Perjuangan itu tiada artinya. Paham ya!
Maka terjadilah fenomena Quiet Quitting pada Jokowi di partai PDI Perjuangan.
Maka seperti kita ketahui bersama kisah Jokowi yang dari tiada menjadi ada. Dan hari-hari ke depan Jokowi sepertinya akan kembali dari ada menjadi tiada, khususnya di rumahnya sendiri partai PDI Perjuangan.
Sepuluh tahun yang lalu Jokowi turun ke gorong-gorong, maka akhirnyapun akan kecemplung ke gorong-gorong yang dia gali sendiri?
Tak bisa dibuktikan sekarang. Melainkan waktulah yang akan memberikan jawabannya.
Di bawah pohon rindang, 19 Oktober 2023
(Ganda Situmorang)
jika jokowi keluar dari pdip ya wasalam, dia landing pasti nyungsep & tebakar di palemen pasti bikin poros politik baru semua patai politik yg dukung anis & ganjar tudak akan meloloskan program jokowi & apapun mau jokowi pasti ditolok sungguh besar resiko jokowi jika keluar atau dikelurkan dari pdip…