Penulis: Nurul Azizah
Ya Allah inilah jalan yang Engkau berikan, ketika penulis berangan-angan menjadi kekasih Allah, tanpa disadari Allah telah memberikan petunjuk kepada hamba-Nya telah dipertemukannya dengan Drs. KH. Amdjad Al Hafidh, B.Sc, M.Pd. Beliau penadzom asmaul husna yang biasa dilafalkan para jamaah pengajian bapak-bapak atau ibu-ibu bahkan juga dilafalkan oleh anak-anak sekolah sebelum pelajaran dimulai, terutama sekolah atau madrasah di lingkungan pondok pesantren.
Penulis dari kecil sudah hafal 99 nama-nama Allah atau dikenal dengan sebutan asmaul husna. Cuma langsung sebut 99 nama-nama Allah yang lagunya sederhana langsung Allahu rahmanurrahim mul Maliki kul Kudus dan seterusnya. Mengenal asmaul husna model lagu sederhana ketika masih tinggal di Gubug Grobogan sampai tamat SMP.
Begitu SMA nya di Kota Semarang lagu asmaul husna sudah berbeda. Hingga tamat Perguruan Tinggi sampai berumahtangga.
Saat ini kalau melafalkan asmaul husna ya diawali dengan bismillahi badakna wal hamdu lirobbina washsholatu wassalam linnabi habibinaa. Ya Allah ya Rabbana anta maqshuuduna ridloka mathlubuna dunyanaa wa ukhronaa. Baru masuk ke ya rohman ya rohim dan seterusnya. Nadzom asmaul husna yang terakhir ini sangat populer di masyarakat.
Siapa yang mengarang nadzom asmaul husna ini, beliau adalah Drs. KH. Amdjad Al Hafidh, M.Pd lahir di Yogyakarta, 13 April 1948. Pria 75 tahun ini sekarang bertempat tinggal di jl. Bledak Kantil Tlogosari Semarang.
Alhamdulillah pada hari Jum’at 6 Oktober 2023, beliau diundang oleh Dr. KH. Iman Fadhilah untuk memberikan ijazah masal asmaul husna diacara pengajian rutin malam Sabtu Legi majelis dzikir dan shalawat Al Fadhilah Meteseh Tembalang Semarang.
Pada acara tersebut Romo Kiai Amdjad memberikan ijazah asmaul husna pada para jama’ah yang hadir. Penulis pun hadir pada acara tersebut.
Pertama-tama pembacaan 99 nama-nama Allah asmaul husna yang dipimpin langsung oleh beliau sampai selesai. Lanjut membaca nadhom Asmaa-Un Nabi Muhammad SAW. Nadhom Asmaa-Un Nabi atau sebutan untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang berjumlah 201. Asmaa-Un Nabi diambil dari kitab Dalailul Khoirot. Dibaca dalam rangka meningkatkan cinta pada Nabi Muhammad SAW dan mengharapkan syafa’at di dunia sampai akhirat.
Setelah membaca Asmaa-Un Nabi beliau sedikit memberikan gambaran mengapa kita umat Islam harus membaca asmaul husna, kapan sebaiknya para jama’ah membaca, apakah doa asmaul husna dibaca semua dan pertanyaan berikutnya apakah asmaul husna harus memakai ijazah? Setelah semua disampaikan barulah jama’ah diberi ijazah. Beliau melantunkan ijazah dan jama’ah menirukan.
Demikian ijazahnya : “Dengan mengaharap ridho Allah dan melaksanakan perintah – perintah-Nya, dengan ini saya mengijazahkan kepada saudara-saudara semua untuk membaca asmaul husna.” Kemudian para jama’ah menjawab : “Qobiltu ijazataka artinya aku terima ijazah engkau.”
Membaca asmaul husna adalah perintah Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1, artinya bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Kemudian juga terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-A’rof ayat ke 180.
Kapan asmaul husna diperkenalkan kepada umat Islam, ya sejak lahir ada di dalam kandungan sampai anak tersebut sekolah. Jadi yang wajib memperkenalkan asmaul husna adalah orang tua.
Apakah asmaul husna harus dibaca semua? Jawabnya sesuai kebutuhan, kalau bisa 99 Asma Allah dibaca semua. Kalau tidak ya tidak masalah misalnya kita membaca arrohim, arrahman dan assobur, Allah Maha Asih, Maha Sayang dan Maha Sabar. Ya bolehlah.
Tapi kalau sudah diberi ijazah ya 99 asma Allah harus dibaca semua setelah sholat fardhu. Diluar itu boleh mengambil salah satu asma Allah.
Apakah membaca asmaul husna harus memakai ijazah? Jawabnya bisa diambil dari sejarah. Nabi Adam AS menerima pelajaran tentang nama-nama Allah langsung dari Allah SWT. Guru Nabi Adam AS adalah Allah, berarti untuk bisa membaca asmaul husna harus ada guru, minta ijazah dulu ke guru baru diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan pengamalan rutin dan semakin memahami makna, akan semakin cinta kepada Allah SWT. Tentunya semakin banyak manfaat di berbagai aspek kehidupan. Tentunya kita memahami asmaul husna berarti kita menuju inti pokok ajaran Islam yang Rahmatan Lil Alamin sebagaimana ajaran yang dibawa oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Kita sebagai umat Kanjeng Nabi tentunya berusaha menuju inti pokok dalam meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW yang memiliki akhlak mulia atau akhakul karimah. Yaitu melalui amaliyyah dan ilmiah.
Pertama amaliyyah yaitu langsung berkenalan dan memanggil nama Tuhan yaitu asmaul husna. Bila sudah kenal dengan Tuhan, maka akan berpengaruh pada tindakan dan akhirnya terbentuk akhakul karimah.
Kedua dengan ilmiah yaitu dengan cara memperhatikan arti dari masing-masing asma, difahami dihubungkan dengan ciptaan Allah. Sehingga meningkatkan cinta pada Allah dan meningkatkan ibadah kita kepada Allah, dengan demikian akan terbentuk akhlakul karimah.
Diakhir acara penulis menemui KH. Amdjad dan memberikan buku “Muslimat NU Militan Untuk NKRI” karangan penulis dan beliau sangat senang sekali.
“Ternyata di Semarang ada penulis yang mau menulis dan memiliki buku.” Saking senangnya, beliau mengambil semua buku karangan beliau yang ada di dalam tasnya. Penulis mendapatkan 6 buku asli karangan beliau dengan judul yang berbeda-beda. Sungguh beruntung bagi penulis dapat ijazah asmaul husna dan mendapatkan banyak buku-buku karangan beliau dan diserahkan langsung kepada penulis. Insya Allah Qobiltu ijazataka, aku terima ijazah engkau wahai guru.
Terima kasih ya Allah, Engkau telah mempertemukan penulis dengan guru penadzom asmaul husna secara langsung. Semoga penulis bisa mengamalkan secara Istiqomah. aamiin aamiin aamiin YRA
Nurul Azizah penulis buku Muslimat NU Militan Untuk NKRI, minat hub 0851-0240-8616.