Oleh: Langit Quinn
SintesaNews.com – Paparan radiasi nuklir ditemukan di Serpong, Tangerang, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) pada 30 dan 31 Januari 2020 melakukan uji fungsi dengan target area meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong.
Pengujian tersebut merupakan hal rutin yang dilakukan. Saat itu, nilai paparan radiasi lingkungan pada daerah pemantauan menunjukkan nilai normal (paparan latar). Namun pada saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J.
Oleh karenanya, Bapetan pada akhirnya memasang garis pembatas dan melarang warga untuk tidak berada di sekitar lokasi paparan. Bapetan mengatakan, paparan radiasi tersebut belum tentu karena kebocoran.
Berdasarkan hasil analisa di laboratorium dan juga hasil pengukuran laju paparan sebelumnya, maka tim gabungan Bapeten dan BATAN melakukan upaya pencarian sumber yang diduga menjadi penyebab kenaikan laju paparan di atas.
Paparan radiasi yang kuat dan dalam dosis tinggi memang sangat berbahaya bagi manusia, dikutip dari Ala Dokter, berikut adalah bahaya radiasi nuklir bagi tubuh kita:
1. Beresiko besar terkena kanker
Banyak studi yang menunjukkan bahwa orang yang sering terpapar radiasi nuklir, terutama anak-anak dan orang dewasa muda, berisiko besar terkena kanker. Beberapa penyakit kanker tersebut adalah kanker darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker payudara, kanker tiroid dan kanker otak.
2. Kerusakan sel-sel tubuh
Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi. Daerah tubuh yang paling rentan mengalami kerusakan akibat paparan radiasi nuklir dosis tinggi adalah lambung, usus, mulut, pembuluh darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang.
Kerusakan yang terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau penyakit. Ketika hal ini terjadi, maka radiasi nuklir berisiko tinggi untuk merenggut nyawa.
3. Kerusakan jaringan kulit
Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Orang yang terpapar radiasi nuklir dosis tinggi akan mengalami kulit terbakar, lecet dan luka, bahkan kanker kulit.
Radiasi nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala hingga menyebabkan kerontokan rambut dan kebotakan permanen.
4. Gangguan tumbuh kembang anak
Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama perkembangan otak dan sarafnya. Paparan radiasi nuklir pada janin dapat menyebabkan bayi terlahir cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental.
Dari efek radiasi di atas, maka kita dapat meminimalisir resikonya jika kita telah tanpa sengaja terpapar radiasi, berikut yang dikutip dari Ala Dokter.
Setelah terpapar radiasi nuklir, pastikan untuk melepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuh untuk mencegah kontaminasi tambahan, dan segera cuci bagian tubuh atau kulit yang terkena radiasi dengan air dan sabun.
Tujuan pengobatan penyakit radiasi nuklir adalah untuk mencegah kontaminasi radioaktif lebih lanjut dan meringankan gejala-gejala yang muncul, seperti luka, cedera, dan rasa nyeri di tubuh penderita penyakit radiasi nuklir.
Dampak paparan radiasi nuklir dalam dosis tinggi memang sangat mematikan. Namun hal tersebut jarang terjadi di daerah atau negara yang tidak banyak menggunakan tenaga nuklir sebagai sumber listriknya. Jika Anda merasa terkena paparan radiasi nuklir dalam jumlah besar, segeralah cari pertolongan medis di rumah sakit terdekat.