SintesaNews.com – EDITORIAL
Khayalan Said Abdullah dari PDIP yang membayangkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bisa bersatu menjadi capres dan cawapres masih saja diangkat oleh berbagai media online dan medsos.
Padahal ucapan Said Abdullah bukanlah hal serius yang dibahas oleh partai banteng tersebut. Sebagaimana diketahui PDIP telah memiliki kriteria-kriteria calon pendamping Ganjar, juga nama-nama yang sudah barang tentu merupakan sosok-sosok yang seirama dan menjadi penerus dari kepemimpinan dan legacy Presiden Jokowi.
Seperti kata Ketum PDIP belum lama ini yang ia sampaikan kepada Presiden Jokowi. Bahwa katanya, saat ini adalah saat berdansa, masing-masing parpol mencoba berdansa bersama, para capres mencoba berdansa dengan calon-calon pasangan yang lain. Semuanya belum fix.
Kepada SintesaNews.com, Plt. Ketua Umum Ganjarist, Kris Tjantra, menanggapi adem isu angan-angan Said Abdullah tersebut.
“Kami Ganjarist masih fokus untuk mencari suara di akar rumput,” ujar Kris.
“Dan perihal cawapres kami serahkan sepenuhnya kepada Ganjar Pranowo,” sambungnya.
Sebagai relawan pendukung Ganjar Pranowo sejak 2 tahun lalu, Ganjarist sangat memahami betul bahwa sosok Anies merupakan antitesa dari pemerintah saat ini.
Anies selalu kontra dengan kebijakan Jokowi. Selalu sengaja berseberangan dengan pemerintah. Bahkan dengan bangganya mem-branding diri sebagai antitesa dari kebijakan dan pencapaian Jokowi (juga PDIP dan Ganjar Pranowo tentunya).
Kris Tjantra merespon dingin isu Ganjar diduetkan dengan Anies.
“Maaf kami tidak tertarik,” ujar Kris.
Ganjar tidak cocok diduetkan dengan Anies, karena ada perbedaan visi dan misi yang sangat jelas dari keduanya.