Masak Hari Gini Tunggu Telunjuk Jokowi?

Penulis: La Ode Budi

Masih ada satu dua organ relawan Jokowi menunda deklarasi dukungannya kepada Ganjar atau kepada Prabowo. Tentu ini hak politik dari masing-masing organ relawan.

Masalahnya, ada organ yang bilang bahwa kami menunggu “telunjuk” Jokowi.

-Iklan-

Jika kembali ke pertemuan besar relawan dengan Jokowi di Ancol, pada 11 Juni 2022, di sana Jokowi ingatkan bahwa kita harus mendengar suara rakyat, keinginan rakyat, harapan rakyat.

Saat di GBK, 25 November 2022, Jokowi ada menyebut “rambut putih” dan “wajah berkerut”.

Tapi sesungguhnya “titik analisanya” adalah kalimat sesudahnya: yang berpikir keras dan bekerja keras untuk rakyat (hingga wajahnya berkerut dan rambutnya putih).

Terjemahan konkritnya, periksa benar rekam jejak siapapun balon presiden yang muncul.

Kibar Indonesia sejak awal tahun 2022, mengedepankan 7 rekam jejak Penerus Jokowi yang harus diteliti: kesetiaannya pada Pancasila, keluarganya tidak ikut serta dalam pemerintahan, memiliki visi misi “Indonesia sentris”, tipe eksekutor pembangunan, dekat dengan rakyat, menyatukan bangsa (negarawan), dan punya fisik yang mendukung untuk keliling Indonesia.

Karena Indonesia sedang menghadapi “kesempatan yang tidak akan terulang” sebagai suatu bangsa, apa yang disampaikan Jokowi sangat mendasar.

Dibedah dengan kritis rasional, karena rekam jejak adalah penduga masa depan terbaik akan karakter dan kompetensi seseorang.

Kalau dia pernah mengakrabi intoleran, demi suara, tentu jangan kita pilih.

Kalau ada keluarganya ternyata “ikut berdagang” dari jabatannya, tentu kita tidak pilih.

Kalau mendadak soleh demi mendekati mayoritas (umat Islam), tentu jangan kita pilih.

Kalau tidak ada pengalaman membangun, atau tugas membangun gagal dia laksanakan, tentu jangan kita pilih.

Kalau gaptek berinteraksi gunakan teknologi dan tidak biasa dialog, tentu sudah “out of date” untuk jadi pemimpin era generasi Z atau milenial saat ini.

Kalau fisiknya tidak mendukung lagi untuk menyambangi Indonesia (melihat kenyataan rakyat), tentu tidak kita prioritaskan untuk jadi presiden.

Jadi sebaiknya “Probo”, kedepankan hasil analisisnya rekam jejak bacapres yang mereka dukung. Lebih cerdas dan berintegritas.

Masak, hari begini masih “tunggu telunjuk” Jokowi. Gagal dong Jokowi mencerdaskan relawannya. Betul?!

KIBAR INDONESIA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here