Muslimat NU Militan untuk NKRI

Buku-buku karya Nurul Azizah.

Penulis: Nurul Azizah

Halo Sahabat Negeri.

Alhamdulillah telah terbit buku ke-2 yang berjudul: Muslimat NU Militan untuk NKRI sebagai kelanjutan buku pertama dengan judul: Muslimat NU di Sarang Wahabi.

-Iklan-

Buku ini merupakan kumpulan artikel dari Nurul Azizah, S.Pd, M.Si Seorang guru Madrasah Aliyah, penulis kolom di SintesaNews.com

Buku ke-2 Muslimat NU Militan Untuk NKRI isinya menunjukkan eksistensi penulis sebagai pegiat NU dan NKRI. Penulis terjun langsung sebagai pegiat NU dengan bergabung di kegiatan-kegiatan nyata di lapangan untuk terus menjaga amaliah NU, menjaga kerukunan beragama dan nasionalisme sebagai bentuk cintanya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di dalam buku ke-2 ini, tampak jelas peran penulis dalam membongkar tipu daya dan hoak dari kelompok minhum. Ternyata masih banyak orang belum familiar dengan sebutan kelompok minhum.

Hal ini terbukti ketika penulis sodorkan buku ke -2 kepada pembaca, dapat dipastikan mereka bertanya, apa itu kelompok minhum?

Memang tampak di sampul buku ke-2 ini, judulnya: “Muslimat NU Militan untuk NKRI”. Di bawah gambar buku terdapat tulisan: “Peran Muslimat NU dalam menjaga NKRI dari rongrongan Kaum Minhum di Era Digital.”

Banyak tipu daya dan hoaks yang sengaja diciptakan oleh kelompok Wahabi Salafi, Takfiri, HTI, PKS, FPI, PKS, NII, JI, JAD, JAT, ISIS dan cheers leaders-nya di Indonesia. Selanjutnya mereka penulis sebut sebagai kelompok minhum, yaitu kelompok yang mengaku paling Islam, paling suci, tetapi malah kelompok tersebut merusak Islam sendiri. Mereka menyebarkan tipu daya dan hoaks untuk mencari pengikutnya. Dengan tujuan membuat gaduh negeri.

Buku ke-2 ini akan memberikan pencerahan kepada pembaca bahwa bahaya laten di Indonesia tidak lagi PKI (Partai Komunis Indonesia). PKI sudah dinyatakan sebagai partai terlarang di Indonesia, yang muncul sebagai bahaya laten adalah terorisme dan radikalisme dengan mengatasnamakan agama Islam.

Islam yang berbau radikal dan terorisme telah membuat teror dan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk.

Untuk itu penulis tidak bisa tinggal diam dan tidak terima negeri tercinta ini akan dicabik-cabik, dirusak budayanya dengan budaya jahiliyah yang menyesatkan.

Walaupun berat penulis akan terus berjuang semampunya untuk terus berkhidmat pada NU dan NKRI. Banyak nyinyiran dan benturan-benturan yang penulis terima dengan lapang dada. Kalau tidak sekarang berbuat sesuatu untuk NU dan NKRI terus kapan lagi.

Seluruh jiwa, raga, waktu dan tenaga, serta biaya penulis korbankan untuk ikut menjadi militan menjaga NU dan NKRI di era digital. Tentunya banyak dukanya menghalau kelompok minhum lewat tulisan. Semakin dihujat, penulis semakin bersemangat untuk menulis.

Mudah-mudahan buku Muslimat NU Militan untuk NKRI bermanfaat bagi pembaca khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Melalui Buku “Muslimat NU Militan untuk NKRI“, Nurul Azizah, seorang muslimat NU yang berprofesi sebagai guru, tergerak untuk menuliskan kegundahan-kegundahannya akan keutuhan Bangsa dan tegaknya NKRI yang Ber-Pancasila dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Untuk mendukung pemikiran-pemikiran dari Nurul Azizah yang berupaya memberikan pencerahan akan bahaya laten perpecahan bangsa.

Tulisan-tulisan saudara Nurul Azizah yang dipublikasi oleh SintesaNews.com telah diterbitkan menjadi sebuah buku.

Dengan kata pengantar dari Romo Drs. KH. Mohammad Muzamil, Ketua PWNU Jawa Tengah dan Kata pengantar dari Ibu Prof. Dr. Hj. Ismawati Hafidz, M.Ag Ketua PW Muslimat NU Jawa Tengah.

Harga per buku Rp 70.000,- ditambah ongkos kirim.

Selamat membaca, senang dapat saling berbagi pemikiran dengan Sahabat Negeri.

Buku “Muslimat NU Militan untuk NKRI” diproduksi oleh SintesaNews.com

Untuk pemesan hubungi Penulis:
Nurul Azizah, WA no 0851-0388-3445

Pembayaran bisa melalui
BRI 1528 KK STIKES
NURUL AZIZAH SPD
1528-01-000164-53-8

Bank Syariah Indonesia (BSI)
NURUL AZIZAH SPD
714-762-270-2

Terima kasih 🙏🙏🙏

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here