Penulis: La Ode Budi
Pilpres 2024, tidak hanya untuk kepentingan keberlanjutan pembangunan Jokowi saat ini.
Terpenting adalah merebut peluang emas Indonesia jadi negara besar, negara maju pada 2045. Prediksi ini, telah disampaikan oleh lembaga-lembaga kredibel internasional, tentu dengan syarat-syarat.
Syarat dan kondisi inilah yang perlu diselamatkan melalui Pilpres 2024 (mendapatkan penerus Jokowi yang kompeten).
Hilirisasi, penguasa industri baterai dan kenderaan listrik, industri hijau, dan wisata terbaik dunia (10 Bali baru), adalah sebagian “lompatan kodok” yang ingin dicapai Indonesia.
“Kesempatannya hanya tersedia tiga belas tahun lagi. Amerika latin kehilangan kesempatan ini, dan tidak bisa diulang,” demikian Jokowi menekankan kepada pendukungnya di istora Senayan, pada penutupan Musra (musyawarah rakyat) sebagian relawan Jokowi, tanggal 14 Mei 2023.
Wajar Jokowi sampaikan “hati-hati”, karena “Opportunity lost” (kesempatan hilang) ini sudah terjadi di Jakarta.
Normalisasi sungai diganti dengan naturalisasi dan lobangi jalan. Perbaikan tata ruang daerah kumuh melalui rusunawa murah, diganti dengan program DP 0% (kelas menengah). Dan Jakarta makin macet, karena mendahulukan trotoar dan jalur sepeda (jalan makin sempit), sementara mobil bertambah banyak. Ganti istilah lebih penting dari pelaksanaannya.
Sekiranya Ganjar dan Prabowo bersatu, memang Pilpres 2024 “game over”. Hemat.
Masalahnya, siapa yang jadi Capres dan Cawapres. Dan selain urusan calon presiden dan wakil presiden, ada kepentingan partai terhadap raihan kursi di DPR RI.
Siapa yang punya capres, lazimnya akan meraih efek lebih besar. Wajar KIB ingin capres cawapres juga.
Sebagai relawan Ganjar, kita biarkan saja urusan capres- cawapres ini menjadi kerja partai politik.
Saat ini Ganjar sudah 40% (versi litbang Kompas), kita fokus saja kerja untuk meraih elektabilitas 51%+, dengan sosialisasikan rekam jejak dan keunggulan Ganjar (dibanding capres lain), merata ke seluruh nusantara.
Baca: Kemiskinan Jateng di Tangan Ganjar
Banyak yang belum tahu, UMKM Jateng sangat maju, pengembangan SMK di Jateng terbaik, dan Jateng propinsi tertinggi jumlah penurunan kemiskinan (BPS). Dan ada ibu Siti Atikoh (sederhana, religius, artikulatif), penerus Iriana Jokowi (setia mendampingi Presiden).
Betul?
KIBAR INDONESIA
Baca juga:
Ganjarist: Utamakan Adab dalam Kampanye, dan Fokus pada Karya dan Rekam Jejak Kebijakan Capres