Regenerasi Kepemimpinan Bangsa, Ganjar atau Prabowo?

Penulis: La Ode Budi

Indonesia telah melewati beberapa era, orde lama, orde baru, era reformasi. Melalui reformasi 1998, kita menikmati kebebasan bersuara, berkumpul dan memperjuangkan hak rakyat.

Suara rakyat ini menemukan momentum, dengan adanya socmed.

-Iklan-

Kritik langsung tidak lagi berjenjang. Masalah apapun, tinggal videokan, upload, langsung minta perhatian kepada pejabat yang dituju.

Kita bisa bersuara bahkan kepada Presiden, melalui akun socmed beliau. Pemimpin saat ini, harus siap berinteraksi, baik langsung ataupun lewat media.

Tidak bisa lagi pemimpin hidup di ruang terjaga, dan hanya dapat informasi “ABS” dari orang kepercayaannya. “Jangan nanti hanya diam di istana ber-AC”, kata Jokowi.

Berkunjung ke banyak pelosok Indonesia, diperlukan stamina yang memadai. Jokowi kadang pagi ada di satu propinsi, sore ada di propinsi lain, besok pagi di propinsi lain. Terkadang langsung ke luar negeri, untuk acara multinasional.

USIA. 2024, Ganjar berusia 56 tahun. Sedang Prabowo sudah 73 tahun.

Saat ini Indonesia berjuang menjadi “trend setter” dalam masalah-masalah dunia. Jokowi ingin Indonesia menjadi “supply chain” dunia, di bidang baterai dan kendaraan listrik, energi dan industri hijau, pariwisata terbaik dunia, dan oase kedamaian dunia.

Jokowi berhasil menempatkan Indonesia menjadi satu negara yang punya hubungan dengan semua pihak. Bahkan di antara negara-negara berseteru: Rusia vs Ukraina/Amerika/UE, China vs Amerika dan G7, Indonesia tetap di tengah, dan berhubungan baik.

2024, sirkulasi kepemimpinan nasional akan diuji. Apakah Indonesia mampu meregerasi pempimpin sesuai zaman, yang lentur, memanfaatkan medsos, pengguna sains, tapi berbasis ideologi yang kuat (teguh terhadap Pancasila) dan menyatukan bangsa, untuk melanjut pembangunan merata Indonesia sentris.

Ganjar melanjut tradisi Presiden adalah seorang “Family man”. Siti Atikoh, S2 di bidang kebijakan publk (public policy), sosok religius, sederhana, artikulatif, layak menjadi model bagi perempuan Indonesia.

Karenanya, 2024, sudah seharusnya Indonesia memberi jalan kepada Ganjar Pranowo jadi Presiden. Gubernur yang juara dalam menurunkan angka kemiskinan (angka BPS), dan menghadirkan UMKM yang berdaya saing.

Ganjar terbukti tegas menjaga Pancasila dan berani membudayakan anti korupsi “ojo korupsi, ojo ngapusi”. Gubernur terbaik Indonesia dalam membawa perubahan daerahnya.

Betul???

KIBAR INDONESIA

Baca juga:

Keluarga dan Anti Korupsi: Ganjar atau Prabowo?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here