Penulis: Erri Subakti
Sekawanan kadrun di Binjai menggeruduk sebuah kedai kopi. Mereka melarang para tamu di kedai kopi tersebut melakukan doa bersama. Alasan mereka bahwa peribadatan umat Kristen di situ tidak izin. Mereka juga memamerkan kebodohannya dengan mengatakan peribadatan di kedai kopi itu “mencoreng kerelijiusan kota Binjai”, Jumat (19/05/23)
Terlihat dalam video yang dibagikan Permadi Arya di akun instagramnya, warga membubarkan acara rohani jemaat GBI.
Dalam orasinya seorang warga mengatakan bahwa gedung itu tidak boleh digunakan sebagai tempat ibadah, dia juga mengatakan hal itu mencoreng kota Binjai.
“Bahwasanya gedung ini tidak lagi digunakan untuk kegiatan ibadah,” ucap sesekadrun yang berpakaian seperti seorang ustadz.
“Mencoreng kota Binjai dari kerelijiusan dan kedamaiannya,” ucapnya.
kita meminta supaya tidak ada kegiatan ibadah di sini ” Ucap warga
Mereka mengaku dari warga lingkungan sekitar.
Sementara di Pekanbaru Riau pada hari yang sama Jumat (19/05/23) malam terjadi pembubaran ibadah jamaat GBI dengan warga.
Di halaman sebuah bangunan terjadi perdebatan antara jamaah GBI dan warga yang ngotot menghentikan ibadah mereka dengan dalih tidak ada izin.
Sementara jamaah GBI tetap bersikeras karena mereka beranggapan hanya melakukan doa dan jumlahnya pun hanya 12 orang.
“Ngga tau nih warga dari mana, kami dilarang ibadah,” terdengar suara ibu jemaat GBI.
“Kami cuma nyanyi, kami cuma berdoa pak, kami cuma 12 orang,” timpal jamaat lainnya.
Permadi Arya di Akun Instagramnya @Permadi aktivis 2 menjelaskan bahwa yang perlu izin menurut SKB adalah tempat ibadah bukan tempat ibadah keluarga. Minggu (21/05/23)
“Bab 1 pasal 3. Rumah ibadah adalah bangunan yang mempunyai ciri khusus yang dipergunakan untuk ibadah, kecuali tempat ibadah keluarga,” ucap Permadi Arya.
“Rumah ibadat keluarga itu tidak perlu pakai izin,” lanjutnya.
Apa itu rumah ibadah keluarga? Menurut Permadi adalah Mushola kalau di Islam atau rumah doa di kristen.
Paham ente drun?
Kalau gak paham wajar. Syarat jadi kadrun memang harus bodoh.
