Petral, Surya Paloh, Johny G. Plate,
Perilaku Jahat yang Dipelajari.
Penulis: Roger P. Silalahi
(Bagian 1)
Politik adalah ilmu sosial kemasyarakatan yang mempelajari hubungan antar masayarakat, lembaga, dan negara, dengan tujuan akhir yaitu kekuasaan. Kekuasaan dapat digunakan untuk mengendalikan hampir semua sektor kehidupan, yang tentunya dapat menghasilkan uang. It’s all about money.
Jadi lebih baik jangan percaya kalau ada politikus yang berkata bahwa dia akan berjuang untuk masyarakat (walau sebenarnya mungkin saja ada), tapi persentasenya pasti sangat kecil.
Hati-hati, bedakan antara Politikus dan Negarawan. Negarawan adalah Politikus Hebat yang persentasenya kecil itu tadi. Negarawan adalah Politikus ulung yang ahli dalam kenegaraan, ahli dalam menjalankan pemerintahan, pemimpin politik yang taat azas dan menyusun kebijakan negara dengan pandangan ke depan, atau mengelola masalah negara dengan bijaksana dan berwibawa.
Negarawan pastilah seorang pahlawan besar dan agung.
Preambule di atas sekedar untuk memastikan kita ada di pemahaman yang sama terkait perbedaan antara Negarawan dan Politikus. Singkatnya, Politikus adalah Pedagang Negara karena targetnya adalah uang untuk kekuasaan, dan kekuasaan untuk uang.
Ketika Johnny G. Plate ditangkap, semua sibuk bicara Korupsi BTS, bicara Dana Pilpres Nasdem, lalu muncul pernyataan sebagai “Korban Politik”, “Penjegalan”, dan lain sebagainya.
Menurut saya: “Demikianlah kalau terbiasa dapat uang banyak lewat Petral, akhirnya menjadikan BTS sebagai pengganti minyak bumi…”, perilaku bodoh.
Dalam ilmu Kriminologi kita mengenal teori Differential Association. Ada dua teori dan yang kedua disampaikan oleh Edwin H. Sutherland pada tahun 1947 yang memiliki 9 poin. Intinya menjelaskan bahwa “Kejahatan adalah perilaku yang dipelajari, tidak diturunkan, dipelajari melalui interaksi, prosesnya terjadi dalam kelompok interaksi yang intim, dengan tehnik, motif, dorongan, alasan pembenaran, dan sikap tertentu.”
Sebenarnya tidak ada yang baru, teori itupun dikeluarkan tahun 1947, dan semua orang yang belajar ilmu Sosiologi pasti mengenal teori ini. Teori ini diakui dan masih terbukti benar sampai sekarang, contoh terkini ada pada kasus BTS Johnny G. Plate (JGP).
Siapakah JGP…? JGP dikenal sebagai ‘tangan kanan’ alias ‘orang dekat’ dari Mohammad Riza Chalid (MRC), itulah mengapa sebenarnya sangat mengherankan bahwa Jokowi mau mengangkat orang ini sebagai Menteri. Jokowi ternyata berani mengangkat JGP karena adanya jaminan dari Surya Paloh.
Mengapa Surya Paloh berani menjamin…? Mengapa tidak, karena SP membutuhkan orang yang cukup pintar dan berani yang mampu memberikan pemasukan besar, menggantikan apa yang sebelumnya masuk melalui Petral. Apakah SP bagian dari Petral…?
Semua yang mengikuti kasus Petral pasti pernah membaca nama Rosano Barrack, salah satu orang kepercayaan Bambang Tri Atmojo. Rosano adalah Kakak Ipar dari SP. Rosano adalah pendana Murez, ‘middle man’ yang handal dan berjaringan luas. Murez bisa dibilang menjadi salah satu ‘pengendali’ operasional Petral, karena pandai menyenangkan semua pihak yang dilibatkannya dalam jaringannya.
Kita lanjut bagian kedua esok hari ya…
Roger P. Silalahi
Kriminolog
Baca selanjutnya: