SintesaNews.com – Pidato Anas Urbaningrum di depan Lapas Sukamiskin usai bebas dari penjara, menyinggung soal “skenario besar” bahwa dia sudah selesai.
“Saya mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar Anas sudah selesai, skenario boleh besar, hebat, sekuat apapun, serinci apapun, tidak mampu mengalahkan skenario Tuhan, ” tegas Anas Urbaningrum dihadapan aktivis HMI dan ratusan massa pendukungnya di Lapas Sukamiskin Kota Bandung, Selasa (11/4/2023).
“Saya katakan mohon maaf, saya tidak ada kamus pertentangan permusuhan,” katanya.
“Kamus saya, perjuangan keadilan. Andai ada yang termusuhi, mohon maaf karena itu adalah konsekuensi perjuangan keadilan, ” lanjut Anas.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak dari mana saja, terima kasih dengan kehadiran teman teman, bukan memposisikan tempat di hati saya,” katanya.
“Saya mengirimkan doa dan harapan, semuanya saya yakin ada di dalam relung hati saya yang terdalam,” jelas Anas.
Anas Urbaningrum menyatakan bahwa dia punya hati, rasa batin dan merasa bahwa dirinya bukan individu yang bergerak atau berjalan sendirian, namun seiring dengan jalinan komunitas perjuangan.
“Terima kasih kepada teman teman media yang dengan sabar dan agak susah payah karena ini bukan tempat favorit,” katanya.
“Permohonan maaf kalau ada yang berpikir saya di tempat ini mati membusuk, menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial, Alhamdulillah itu tidak terjadi,” katanya.
“Alhamdulillah dengan dukungan dari semuanya hadir hidup tegak berdiri, saya hadir di sini dengan sadar sehat dan waras, ” jelasnya.
“Ini ikatan komitmen dan keberanian yang membuat berpikir seperti itu, tidur di siang hari, saya mohon maaf, ” jelasnya Anas.
Anas juga mengaku berterima kasih kepada Kalapas Sukamiskin dan Kadivpas Kanwil Jawa Barat yang disebutnya sebagai kepala sekolahnya.
“Saya berterima kasih kepada kepala sekolah saya Pak Kalapas Sukamiskin, dan juga Pak Kadivpas Kanwil yang juga bekas kepala sekolah saya, saya berterima kasih atas arahan dan bimbingannya selama hampir 9 tahun 3 bulan,” jelas mantan Ketum PB HMI itu pada pidato pertamanya di depan Lapas Sukamiskin.
Baca juga: