Penulis: Niken Sri Rahayu
Polemik soal penolakan timnas Israel hingga kini masih membanjiri dunia socmed
Selain isu agama ada pula masalah ideologi yang melatar belakangi hal tersebut.
Sanksi dari FIFA sudah kita terima bahwa kita dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Itu kenyataannya.
Kekecewaan dari berbagai pihak tentu ada. Tetapi saling menyalahkan atas siapa yang harus bertanggung jawab atas tersebut sudah bukan waktunya lagi.
Fokus kita semua saat ini seharusnya adalah bagaimana persepakbolaan tanah air bisa makin membaik ke depan.
Apa yg terjadi saat ini hendaknya kita jadikan pelajaran berharga.
Karena tidak saja berimbas bagi persepakbolaan tanah air tetapi juga di dunia internasional yaitu bahwa reputasi bangsa yang telah dibangun Presiden Joko Widodo menjadi tercoreng saat ini.
Dari dua hal yg melatarbelakangi penolakan tersebut yang pertama adalah dari sisi agama. Perlu di ketahui bahwa konflik yang ada di Israel dan Palestina bukannlah soal agama terbukti bahwa penduduk yang ada di Palestine bukan cuma muslim tetapi ada juga umat Yahudi dan Nasrani.
Begitu juga israel yang bahkan tentaranya pun ada yang beragama Islam.
Yang menjadi alasan hingga peperangan masih tetap ada di sana adalah soal wilayah yang di perebutkan kedua negara tersebut.
Baik Israel maupun Palestine memiliki sejarah yang mereka yakini kebenarannya.
Jadi isu masalah agama yang menjadi penyebab konflik kedua negara tersebut tidaklah benar.
Yang kedua adalah alasan secara ideologi.
Nama proklamator RI Bung Karno ikut diseret dalam hal ini terkait penjajahan israel atas Palestine. Ini sebenarnya yg kurang tepat.
Janganlah membawa-bawa nama Bung Karno untuk membenarkan sesuatu yang kita tahu tidak benar.
Indonesia komit bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Tetapi haruslah dengan cara-cara yang benar.
Ideologi Bung Karno tidaklah salah dan benar pada saat itu. Tapi pada masa sekarang tidak lagi bisa diterapkan.
Kitab Allah saja ada masa berlakunya apalagi sebuah ideologi.
Kitab Zabur berlaku di era Nabi Daud, Taurat berlaku di era Nabi Musa dst. sampai kini adalah Al Qur an yang berlaku untuk umat muslim.
Bukan berarti Zabur dan Taurat itu tidak benar. Keduanya benar di eranya.
Begitu juga dengan ideologi Bung Karno, ada yang masih relevan dengan situasi saat ini dan tidak.
Untuk mendamaikan Israel dan Palestine haruslah menggunakan cara yang relevan dengan situasi saat ini.
Di era Gus Dur kala itu pernah mewacanakan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel tetapi hal tersebut menimbulkan hujatan banyak pihak.
Dan sekarang gagasan Gus Dur terbukti benar. Jika ingin mendamaikan kedua negara tersebut hubungan diplomatik dengan Israel harus dibuka. Lakukan pendekatan dan komunikasi yang bagus dengan kedua negara.
Tidak bisa kita mengambil peran sebagai mediator jika tidak bisa bersikap netral. Karena selama ini yang terjagi adalah keberpihakan kepada Palestine.
Menolak kehadiran timnas Israel tidak memberikan efek apapun kepada Palestine. Tetapi justru memberikan efek negatif kepada bangsa ini.
Ada juga yang beralasan karena faktor keamanan. Ini adalah alasan yang konyol dan terkesan meremehkan kekuatan kita sendiri secara militer padahal Prof. Mahfud selalu Menkopolhukam telah menyatakan menjamin keamanan jika timnas israel hadir
Jangan juga kemudian kita ini menjadi bangsa yang munafik dengan menolak timnas Israel tetapi kenyaatannya produk-produk Israel bertebaran di negara ini dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari kita
Kita dukung dan bantu wujudkan perdamaian kedua negara tersebut dengan cara-cara yang nyata dan masuk akal bukanlah dengan cara-cara yang konyol.
SALAM RAHAYU 🇮🇩❤️