Penulis: Erri Subakti
Minggu 26 Maret, Chelsea Foundation menggelar event Bukber di sisi lapangan Stamford Bridge, kandang tim Liga Premier Chelsea FC
Bukber ini akan menjadi yang pertama dari klub-klub Premier League.
Kegiatan ini merupakan acara bukber komunitas terbesar di Inggris pada bulan Ramadhan ini.
Chelsea mencatatkan sejarah menjadi klub Liga Premier pertama yang menyelenggarakan acara Open Iftar.
“Sepak bola dan Ramadhan menyatukan orang-orang melalui pengalaman bersama dan kami sangat senang berbagi perayaan penting ini dengan para pendukung sepak bola dari semua latar belakang, mewakili komunitas,” kata Omar Salha, pendiri dan CEO Ramadan Tent Project yang bekerjasama dengan Chelsea untuk event ini.
Ramadan akan diakui di Chelsea FC dan Chelsea Foundation sebagai bagian dari kampanye No To Hate, yang merupakan program kesetaraan, keragaman, dan inklusi di seluruh klub, yang kerap terjadi adanya kebencian dan diskriminasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada semua pemangku kepentingan di dalam dan di luar Chelsea FC dan dunia sepak bola.
Mempromosikan toleransi beragama adalah salah satu area fokus utama No To Hate.
Sementara itu di Indonesia, di awal Ramadhan kita menyaksikan sentimen bahkan aksi intoleransi. Dari soal intimidasi ormas Front Jihad Islam di Ponorogo yang membuat pemilik sasana rumah doa menutup patung Bunda Maria, hingga berbagai penolakan keras atas hadirnya timnas Israel dalam perhelatan Piala Dunia U20.
Sepakbola di Inggris mengkampanyekan toleransi antar umat beragama. Sedang di negeri berpenduduk mayoritas muslim, sentimen intoleransi malah mencuat ke permukaan.
Well…, jika beragama menjadikanmu dengki terhadap manusia lain yang berbeda agamanya, mungkin ada yang salah dari imanmu?