SintesaNews.com – Yogyakarta, BEM PTNU DIY menggelar acara Ngaji Nusantara dan MUSKERWIL dengan tema “Mendigdayakan Pemuda Nahdliyin dalam Menghadapi Degradasi Moral”, bertempat di gedung PWNU DIY Sabtu, 28 Januari 2023.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembacaan SK Kepengurusan dan Pengukuhan pengurus BEM PTNU DIY masa bakti 2023-2024. Dengan cukup khidmat, acara dihadiri oleh rektor, presma dan tamu undangan serta delegasi mahasiswa dari kampus yang tergabung dalam BEM PTNU DIY.
Dr. H. Zuhdi Muhdlor selaku ketua Tanfidziyah PWNU DIY dan tuan rumah acara pada kali ini menyampaikan dalam sambutannya bahwa pemuda Nahdliyin harus memiliki jiwa visioner yang tinggi.
Bendahara Umum PBNU, H. Fahmi Akbar Idris selaku keynote speaker juga menekankan bahwa pemuda nahdliyin selain bisa dan ahli dalam mengaji namun juga harus melek terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemudian dilanjutkan pada acara inti yaitu Ngaji Nusantara bersama Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan S.I.K., M.H selaku Kapolda DIY sebagai narasumber 1 dan bapak Dr. Drs. H. Aslam Ridlo, M.AP selaku anggota DPRD DIY sebagai narasumber 2.
Diawali oleh Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan S.I.K., M.H, beliau menyampaikan bahwa kenakalan remaja merupakan salah satu permasalahan yang dampaknya sangat berbahaya bagi masyarakat.
“Bentuk kenakalan remaja yang saat ini sedang marak terjadi adalah narkotika serta kejahatan jalanan. Permasalahan ekonomi, sosial dan ideologi menjadi sebab utama terjadinya kenakalan pada remaja,” katanya.
Ia juga berharap agar para pemuda mampu membentuk karakter; tidak melakukan sesuatu yang tidak diketahui dan apabila tidak tau maka cari tahu; dan mencari mentor untuk menuntun diri.
Kemudian dilanjut oleh Dr. Drs. H. Aslam Ridlo, M.AP yang juga menekankan pada pemuda agar menyatukan tekad dan tujuan yang tidak terlepas dari mengingat pengorbanan para pejuang bangsa yang bertaruh nyawa demi mempertahankan bangsa Indonesia.
Kemudian acara ditutup oleh kesimpulan moderator dengan menyampaikan bahwa pemuda harus berdaya bukan banyak gaya, pemuda harus berkarya, bukan tebar pesona. Jati diri bangsa terletak pada pemudanya yang menatap tekad dan cita dengan penuh percaya demi indonesia yang berjaya dan memprakarsai cakrawala.