Investor Tak Perlu Khawatir di Tahun Politik, Pertumbuhan Ekonomi Tetap Stabil

SintesaNews.com – “Pertumbuhan ekonomi diatas 5%, bahkan bisa saja mencapai 6% di tahun 2023. Ini perspektif optimistik. Asalkan Indonesia bisa menjaga stabilitas politik dan keamanan nasionalnya,” ujar Andre Vincent Wenas, juru bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bidang ekonomi dalam keterangan resminya.

Para investor tak perlu menunda realisasi investasinya di tahun politik 2023 ini.

Hal senada diungkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati, “Kita semua paham dalam pemilu biasanya memang ada suhu politik yang naik, tapi kita sudah berpengalaman dalam beberapa kali pemilu itu tetap bisa terjaga, sehingga ini tidak menjadi alasan untuk investor atau masyarakat merasa khawatir,” ungkapnya di Cikarang Dry Port, Jawa Barat, pada Jumat 27 Januari 2023.

-Iklan-

Pemerintah telah berkomitmen untuk membuat pemilu berlangsung aman dan damai, namun tetap bebas, jujur, dan adil.

Peran bersama masyarakat dan pelaku usaha tentunya diperlukan dalam menjaga kemanan ini.

Dari pihak pengusaha, Direktur PT Mattel Indonesia, Nyoman Widiastuti berharap pemerintah bisa memberikan kepastian bahwa dunia usaha dapat menjalankan bisnis dengan aman di Indonesia sepanjang tahun politik di 2023-2024. “Di tahun politik ini juga, semoga mendapatkan kemananan untuk berbisnis.”

DPP Partai Solidaritas Indonesia mengajak dunia usaha baik domestik maupun mancanegara untuk menciptakan suasana yang kondusif.

Kondisi politik yang menghangat bisa dimengerti telah membuat pelaku usaha bersikap waspada saat berinvestasi. Namun Indonesia sudah pernah melewati tahun-tahun politik yang panas dimana situasi dalam negeri tetap terkendali.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,4% di sepanjang 2022 seiring momentum pemulihan ekonomi.

Dalam tiga kuartal di tahun 2022 tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga di atas 5%. Kinerja positif itu diperkirakan berlanjut pada di kuartal IV-2022.

“Sehingga secara overall year (keseluruhan tahun) pertumbuhan ekonomi Indonesia mungkin akan di 5,3 persen, atau bahkan 5,4 persen,” kata Sri Mulyani.

Momentum pemulihan ekonomi Indonesia sangat kuat di sepanjang 2022, bahkan ketika banyak negara lain justru mengalami pelemahan ekonomi.

Ini tercermin juga dari kinerja konsumsi yang terjaga di kisaran 5%, sedangkan investasi tumbuh mendekati 6%, dan ekspor yang relatif kuat.

Pada kuartal III-2022, ekonomi nasional pun tumbuh di 5,72%, sejalan dengan ekonomi di seluruh pulau yang mengalami pertumbuhan positif. Sumatera tumbuh 4,7%, begitu pula dengan Bali-Nusa Tengara, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dan Jawa yang juga tumbuh positif.

Pencabutan kebijakan zero-Covid di China pada akhir 2022 sempat menimbulkan kekhawatiran bakal berdampak ke Indonesia. Namun ternyata tidak seburuk yang diduga. Sehingga kalau itu terus terjaga maka Indonesa meyakini di 2022 akan menutup dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dimana agregat demand semuanya berkontribusi.

“Pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di atas 5%, bahkan mencapai 6% manakala situasi sosial politik tetap kondusif bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” pungkas Andre Vincent Wenas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here