SintesaNews.com – Tak hanya Sudin Gulkarmat (Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan) Jakarta Timur yang turun membantu membersihkan rumah besar tak terurus di Cakung Jaktim, Sudin Sosial pun juga turun untuk mengevakuasi Ibu Eny yang menderita depresi sejak 12 tahun lalu.
Baca sebelumnya: Atas Permintaan Relawan, Sudin Gulkarmat Jaktim Turun Tangan Bersihkan Rumah Besar Tak Terurus di Cakung
Komandan Regu Tim Reaksi Cepat P3S Sudin Sosial Kota Jaktim, Kurniawan Muhammad, mengungkapkan bahwa proses mengevakuasi Eny, pemilik rumah yang terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur, tidaklah mudah.
Tiko sempat menolak keras bahwa ibunya enggak boleh dibawa ke Rumah Sakit (RS),” ujar Kurniawan di Kantor Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2023).
Keberadaan keduanya, serta kondisi Eny yang mengalami depresi, baru diketahui setelah Dinsos mendapat laporan dari YouTuber atas nama Bang Brew TV dan Pratiwi Noviyanthi.
Baca sebelumnya: Tiko Putus Sekolah, 12 Tahun Merawat Ibunya di Rumah Besar Tak Terurus tanpa Listrik dan Air
Pihak Kurniawan, tim Novi, Bang Brew TV, Tiko, dan petugas pengurus lingkungan setempat, melakukan perundingan dan pendekatan secara perlahan terhadap Tiko. Akhirnya, Tiko bersedia dan merelakan agar ibunya dibawa ke RS, tepatnya ke RSJ Duren Sawit, pada Jumat (30/12/2022) pukul 16.30 WIB.
Saat tim tiba di lokasi untuk mengevakuasi Eny, ia mengunci pintu masuk rumah dan mengurung diri. Meski Tiko mencoba membantu proses evakuasi, Eny tetap tidak ingin keluar. Bahkan, ia memarahi Tiko.
“Pintu rumah dikunci dan diganjel besi. Kami koordinasi dengan pengurus lingkungan, dan diizinkan oleh Tiko untuk membuka pintu secara paksa,” imbuh Kurniawan.
Adapun pintu yang dibuka adalah pintu belakang samping rumah.
Ketika pintu berhasil dibuka, ternyata ada Eny di belakang pintu. Ia masih menolak untuk dievakuasi.
“Bu Eny nolak, bahkan sempat beberapa kali memukul petugas dan melawan. Tapi karena jumlah kita agak banyak, akhirnya bisa mengevakuasi,” tutur Kurniawan.
Meski demikian, proses evakuasi dari pintu masuk menuju kendaraan pun tidaklah mudah. Eny masih melakukan perlawanan dengan memukul dan meludah para petugas.
“Di mobil ada beberapa anggota tim yang dipukul. Tapi ini sudah jadi tanggung jawab kami. Alhamdulillah (evakuasi) bisa berjalan.