Esther Wijayanti
“Ibu, saya ingin sekolah” suatu hari Nabila berkata pada saya.
“Hlo, kamu belum sekolah? Kenapa?” tanya saya.
“Nggak tau bu, nggak bisa”.
Ternyata Nabila tidak memiliki akta lahir.
Ini Nabila. Dia anak yatim, usia 10 tahun. Ibunya bekerja di pasar dengan gaji Rp.800.000 sebulan. Untuk bayar kontrakan Rp.500.000, sisa Rp.300.000 untuk makan sehari-hari dengan 2 anaknya. Dengan biaya hidup 300 ribu untuk sekeluarga, Nabila hanya bisa makan 1 kali sehari.
Saat saya temukan di Jakarta Barat, Nabila tidak sekolah. Ternyata Nabila tidak punya akta lahir. Sambil saya urus pembuatan akta lahirnya, dia saya sekolahkan di SD Islam swasta yang mau menerima siswa tidak punya akta lahir. Jadi, sekarang Nabila kelas 1 SD, di usia 10 tahun. Dia senang sekali bisa sekolah. Saat ini, kakaknya Nabila, 14 tahun, tidak sekolah, karena tidak ada biaya.
Ternyata, Nabila punya banyak teman-teman yang tidak beruntung juga, yang hanya makan nasi 1 kali sehari. Tidak punya kuota, tidak punya sepatu sekolah, bahkan ada yang sekolah pakai tas Indomaret.
Apakah ibunya tidak masak? Mau masak bagaimana, beli kompor pun tidak mampu. Anak-anak ini umumnya tinggal di kontrakan 2×2 meter dihuni satu keluarga.
Saat ini ada sekitar 50 anak yang memerlukan bantuan dari teman teman semua, agar kita dapat mencapai target: jangan ada anak cuma makan 1x sehari dan kekurangan penunjang pendidikan di sekitar kita.
Yuk kita patungan, dengan cara:
1. Buka Google Chrome
2. Ketik: Kitabisa.com/bisamakanbisasekolah
3. Klik “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih Metode Pembayaran
4. Segera transfer sesuai nominal jika menggunakan Transfer bank & Virtual Account
Semoga, Allah membalaskan kebaikan teman-teman semua. Amin.
Terimakasih teman teman yang baik!
Salam,
Esther Wijayanti