Penulis: Erri Subakti
Demi konten viral, itulah tujuan banyak orang, atau netizen saat ini. Dengan tujuan menengah dan jangka panjang adalah untuk mendapatkan followers, endorsement, juga rupiah dari konten yang hits meraih ratusan ribu hingga jutaan views.
Begitu juga dengan viralnya video social experiment yang menampilkan seorang perempuan bercadar di kawasan Malioboro, Yogyakarta yang memaksa perempuan lain, yang digambarkan berpakaian modis (bahkan seksi), untuk mengenakan jilbab. Lalu si perempuan yang dipaksa memakai jilbab menolaknya.
Ternyata itu semua merupakan adegan yang telah di-setting oleh si pembuat atau pengunggah videonya.
Hal ini sudah diakui sendiri oleh salah seorang yang ada di video tersebut dan mengunggah video klarifikasinya. Ia juga menunjukkan bukti chat atau percakapannya dengan si perempuan bercadar, si pembuat konten.
Dan terbukti konten yang direncanakan oleh si mbak Zilda atau siapa itu yang bercadar berhasil viral. Channel YouTube si mbak itu mendapat banyak viewers, dan menambah followers.
Namun pemilik channel memfilter komentar yang masuk, sehingga kalau kita melihat isi komentar-komentar di channelnya, hanya netizen yang berkomentar mendukungnya saja yang ia tampilkan. Sementara untuk komentar yang tidak mendukungnya, ia hapus.
