PNIB: Sudahi Bahas Ferdy Sambo, Waspadai Propaganda Khilafah Tunggangi Kasus FS untuk Demo Berjilid-jilid Anarkis dan Makar

SintesaNews.com – Kasus Ferdy Sambo yang beberapa pekan terakhir menjadi topik pembahasan panas masyarakat di seluruh penjuru negeri dan diliput besar-besaran hampir di semua media cetak maupun elektronik, juga di media sosial mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan tokoh masyarakat dari berbagai kalangan.

Salah satunya datang dari Ketua Umum DPP PNIB –Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu– AR Waluyo Wasis Nugroho atau yang lebih familiar dipanggil Gus Wal.
Dalam pandangannya Gus Wal berharap kepada masyarakat untuk menyudahi pembahasan terkait kasus Ferdy Sambo dkk.

“Kasusnya akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan untuk segera diadili,” kata Gus Wal

-Iklan-

“Kita sebagai masyarakat hanya perlu untuk mengawal proses hukumnya, kita percayakan pada Kejaksaan selanjutnya dalam hal ini jaksa dan hakim yang bertugas.”

“Masih banyak hal lain yang lebih penting dan produktif untuk dibahas dalam kehidupan kita, daripada ikut-ikutan terus-terusan latah mengikuti pembahasan kasus Ferdy Sambo yang seperti dipaksakan untuk menjadi Hot Issue atau topik panas dengan massive-nya pemberitaan hampir di semua media tanpa henti agar menjadi bahasan masyarakat,” ujar Gus Wal.

Ia menambahkan, “Hal seperti itu jelas harus kita waspadai, siapakah yang bermain dan mencari untung dalam kasus ferdy sambo ini dengan me-massive-kan pemberitaan kasusnya?

Gus Wal meminta masyarakat untuk mewaspadai upaya-upaya dari kelompok Khilafah Radikalisme Wahabi Terorisme dan Kaum Intoleran yang notabene anti Pancasila menunggangi kasus Ferdy Sambo untuk menggiring opini tidak percaya kepada Polri, TNI dan pemerintah.

“Setelah upaya mereka sukses maka mereka akan menaikkan level propagandanya menjadi anti polisi, anti TNI dan anti pemerintah. Untuk selanjutnya mereka akan melakukan demo besar-besaran anti polisi, anti TNI dan anti pemerintah dengan berjilid-jilid anarkis dan makar,” tutur Gus Wal.

“Kita perlu wajib mengingat bahwasanya kaum sarabpatinggenah penyebar ideologi Khilafah selalu membentur-benturkan mengadu domba sesama anak bangsa yang majemuk multi etnik ini yang beraneka ragam budaya, suku dan agama yang saling berbeda ini, setelah semuanya dibentur-benturkan diadu domba, akan digiring untuk saling curiga dan saling benci, selanjutnya digiring anti Polri, anti TNI dan anti pemerintah. Kalau sudah begini misi mereka untuk menghancurkan bangsa Indonesia, mengganti Pancasila ideologi bangsa dengan Khilafah, mengganti bendera merah putih dengan bendera hitam Khilafah akan mereka capai,” ungkap Gus Wal.

“Ini tidak boleh terjadi, kita harus segera sudahi pembahasan tentang Ferdy Sambo. Kita percayakan pada para petinggi Polri dan Kejaksaan nantinya untuk memprosesnya. Kita lihat dan kawal proses hukumnya,” terang Gus Wal.

“Namun jangan sampai kita terbawa terus-menerus arus propaganda yang sengaja didengungkan oleh kelompok Khilafah yang menggila,” jelasnya.

“Ingat dan sadarilah bahwasanya Khilafah adalah ancaman nyata bagi bangsa Indonesia, mengancam nasib generasi anak cucu kita kelak, mengancam keselamatan bangsa dan membahayakan Pancasila sebagai ideologi, dasar dan jatidiri bangsa Indonesia.”

Gus Wal menerangkan, kelompok Khilafah melakukan berbagai pola pola yang menggila demi mencapai tujuannya mengganti Pancasila dengan Khilafah, memporak-porandakan kehidupan bermasyarakat berbangsa bernegara dan menghancurkan Indonesia.

“Kita bisa melihat dan belajar dan berkaca dari Suriah, Iraq, Afganistan, Mesir dll. akan hal tersebut agar jangan sampai hal serupa terjadi di Indonesia,” harap Gus Wal.

Gus Wal mengajak masyarakat, “Mari bersama sama kita dukung penuh POLRI TNI untuk Melayani, Mengayomi, Melindungi dan Menjaga Keamanan serta Keselamatan Rakyat Indonesia dan Menjaga Kedaulatan Negeri.”

“Dukung penuh POLRI untuk selalu konsisten Presisi Melayani, Mengayomi, Melindungi dan Menjaga Rakyat Indonesia Setulus Hati.”

“Hukum tajam ke atas tumpul ke bawah.”

Kami juga mendukung penuh reformasi birokrasi di dalam internal Polri. Demi mewujudkan Polri lebih baik lagi ke depannya, lebih bersih, lebih humanis, promoter dan presisi,” ujar Gus Wal.

Gus Wal menutup dengan pesan, “Jaga Kampung Desa dari Khilafah Radikalisme Wahabi Terorisme, Da’i Provokator, Intoleransi, Politik Identitas dan Bahaya laten fpi hti nii.”

“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara,” pungkasnya.

2 COMMENTS

  1. Berita seperti ini sebaiknya tidak disebarluaskan karena akan mengingatkan para penunggang mendapat ide utk melakukan penunggangan. Terima kasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here