Penulis: Langit Quinn
Bahayanya tukang kompor dan pengadu (Cepu, bahasa anak sekarang) atau kang fitnah.
Dalam kasus es mambo, tukang kompornya adalah si Kuat sang sopir. Konon kabarnya menurut info orang dalem, dialah yang ngadu ke es mambo saat sudah berada di JKT, bahwa PC “dilecehkan” saat di Magelang malam sebelumnya.
Entah motif iri atau dengki melihat J selalu diutamakan dan disayang oleh sang atasan, sampai timbul niat untuk ngadu-ngadu ke atasan atas hal YANG BELUM TENTU BENAR.
Begini ya adick-adick, kenapa gua bilang belum tentu benar. Misal kamu liat laki-laki memeluk perempuan dari belakang, si perempuan menolak karena takut ada yang lihat. Padahal aslinya mau sama mau kalo lagi di tempat tertutup tak ada siapa-siapa.
Bagi yang cuma ngeliat kejadian sekilas, mungkin itu dianggap pelecehan. Betul tak?
Tapi kan dia tidak tau akan apa yang sebenernya terjadi.
Apa yang dia lihat sekilas belum tentu kejadian yang sebetulnya, jika memang dia melihat seseorang dilecehkan.
Lagian, PC kan punya mulut dan punya HP, kalo dia dilecehkan betulan, doi bisa ngadu sendiri ke bojonya yang punya pangkat tinggi dan bintang berderet, saat itu juga njir!
Beberapa waktu lalu, ada video viral. Seorang driver ojol dan seorang perempuan di depan sebuah ruko, si perempuanya teriak-teriak, karena drivernya cium-cium tu perempuan.
Yang memviralkan berkata, seorang perempuan sedang dilecehkan oleh driver ojol, dan dia teriak-teriak, tapi tidak ada yang berani nolong.
Ga taunya, besokannya ada video klarifikasi, bahwa ternyata itu laki bini / pasangan, yang mungkin lagi ambek-ambekan di jalan kaya drakor itu lho.., kan kintil banget…
Orang liat sekilas bisa jadi pengadu, pengompor, viral deh…
Kembali lagi dick adick…
Begitu pula andai kejadian yang dilihat si Kuat itu betul. Belum tentu itulah kejadian yang sebenarnya. Kalo memang mereka berdua ada hubungan empat segi seperti Mahfud MD bilang, itu namanya bukan pelecehan, gundul.
Yang gua baru tau juga ya, info A1: ternyata yang disuruh sama es mambo membunuh itu awalnya bukan si E. Tapi si Ricky.
Pada hari kejadian…
Es Mambo yang awalnya berada di Mabes Polri datang lebih dahulu, dia datang bersama sejumlah ajudan. Kemudian datanglah rombongan dari Magelang yakni Putri Chandrawathi, Bharada Richard Eliezer, Brigadir Ricky Rizal, Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Kuat Ma’ruf, dan Susi.
Es mambo itu merencanakan penembakan si J di hadapan si Kuat sang sopir, dan di depan si Ricky/RR. Setelah si Kuat ngadu ke dia.
Di lantai 3 rumah Saguling, es mambo kemudian memanggil Ricky dan menyampaikan bahwa bininye telah dilecehkan (menurut aduan si Kuat).
Es mambo saat itu nyuruh si Ricky utk bunuh si J. Karena aduan si Kuat itu.
Tapi si Ricky tidak mau. Jadilah si es mambo nyuruh Ricky manggil si E. Tanpa meminta persetujuan, namun langsung mengatakan bahwa E harus menembak J begitu diperintahkan, karena J telah melecehkan PC.
Oiya, es Mambo sebelumnya juga nyuruh si Ricky ambil senpi si J di mobil yang ada di garasi dan diisi penuh. Senpi itu dipegang Es Mambo.
Setelah rencana dibuat, rombongan PC yang disertai Ricky, Kuat dan Yoshua, lalu bergerak dari rumah pribadi ke rumah dinas es mambo yang jaraknya kurang lebih 500 meter. Tak lama kemudian, Es Mambo bersama rombongan yang membawanya dari Mabes Polri bergerak menuju rumah dinas.
Sebelum memasuki rumah dinas, es mambo mengenakan sarung tangan warna gelap. Bersarung tangan dan membawa pistol HS 9, es mambo mengendap-endap masuk ke dalam rumah. Salah seorang saksi yang saat itu berada tak jauh dari rumah melihat pistol tersebut sempat terjatuh, lalu dipungut oleh es mambo. Es mambo tak menyadari aksinya memungut kembali pistol yang terjatuh dilihat oleh seorang saksi.
Kemudian berlanjut ke dalam rumah dinas. Di ruangan tengah rumah dinas itu awalnya ada es mambo, Richard, Ricky, dan Kuat. P ada di dalam kamar depan tangga. Sementara J ada di ruang lain.
J yang lagi di ruangan lain, dipanggil, J duduk dan katanya es mambo manggil E yang ada di lantai atas…, begitu tiba… si E suruh nembak. Sempat ragu, setelah diteriaki setidaknya tiga kali, E akhirnya menembak J.
Setelah itu, es mambo yang sudah mempersiapkan senpi si J dan sudah diisi penuh oleh Ricky, menembakan senpi J ke tembok, dengan cara dipegangkan ke tangan J yg sudah tak bernyawa, doi pake sarung tangan ya dick! supaya ga ada jejak sidik jari di senpi si J itu. Dan seolah biar ada kesan tembak-tembakan.
Sampa sini klean tentu bisa menilai, bintang boleh berderet, tapi mainnya keroyokan, masa pinjam tangan orang dan kudu didukung banyak orang untuk habisi satu nyawa bawahannya doank?
Itulah bahayanya tukang ngadu.
Si Kuat juga mungkin ga nyangka aksi kompornya bisa menghilangkan nyawa rekan serumah.
Dia mungkin berpikir, si J hanya akan dipecat, kalo bukan orang iri dengki, ngapain coba dia ngadu-ngadu akan hal yang BELUM TENTU BENAR!
Terlebih kalo yang kita lihat misalnya… Ini misalnya ya…. Misal..laki-laki masuk kamar perempuan pada malam hari meski bukan pasangan… Tapi keluar esok paginya…
Mana bisa dibilang pelecehan ye kan dick.😔
Akhir kata…
Bisa jadi si K itu cuma ngefitnah J!
Mana berani sih bawahan yang colek-colek atasan. Sedangkan atasannya katanya sayang betul sama dia dan adicknya.
Kecuai atasannya juga mau yekan dick?