Penulis: Langit Quinn
Skenario dor-doran dan pelecehan seksual pupus sudah.
Setelah Bharada E mengubah BAP-nya.
Skenario Si Sambalado tidak ada di TKP (ngakunya tes covid) pada saat kejadian juga pupus setelah Bharada E bernyanyi dengan syahdunya… ulala….
Ternyata doski ada di tekapeh!
Sebelumnya, pengacara baru Bharada E, Deolipa Yumara, mendatangi kantor LPSK untuk mengajukan permohonan justice collaborator (JC). Deolipa mengungkap alasan Bharada E mengubah keterangan terkait kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Dijelaskan oleh pengacara barunya, Bharada E memang mendapatkan tekanan dan skenario, dan kemudian dia sadar, bahwa ia harus melakukan tindakan yang sebenar-benarnya.
*Makanya pengacara lamanya ga dipake lagi keknya, karena dia keknya yang dibayar untuk membuat skenario Bharada E.
Diketahui pula, Bharada E menembak J atas tekanan dan perintah atasan.
Siapakah atasannya?Jangan pada pura-pura goblok deh..🥹
*Loe bayangin dulu, disuruh nembak temen kerja sendiri yang pastinya sering ketemu gimana rasanya coba?
Dari keterangannya pula, diketahui bahwa tidak ada dor-doran bersama J. Yang ada adalah dia disuruh nembak J oleh atasan. Sementara J tidak ada perlawanan/balik nembak.
Lalu ada bekas peluru yang ditembakkan ke tembok dari senpi J, seolah J yang nembak.. itu supaya terlihat ada tembak-tembakan antara E sama J, faktanya J sudah tak bernyawa ketika senpi dia ditembakan ke tembok oleh orang lain demi menciptakan alibi.
Semua skenario awal hanyalah rekayasa, seperti dugaan penongton.
Muncul pula beberapa tersangka baru setelah Bharada E nyanyi. Termasuk sopir yang juga disuruh nembak J oleh atasan.
Pada awal kasus ini dibuka ke publik, si Sambalado disebut tak ada di lokasi ketika terjadi baku tembak boongan (gua sebut boongan karena emang tidak ada baku tembak) antara Brigadir J dan Bharada E. Saat itu, diskenariokan si Sambalado disebut sedang tes COVID-19.
Boerhanuddin salah satu pengacara Bharada E kemudian meralat. Ia memastikan si Sambalado ada di TKP tempat tewasnya Brigadir J.
Nah!
Yang disuruh ngedor pada jadi tsk..
Masa dalangnya cuma dikenai pelanggaran prosedur kode etik….
Akhirnya kasus awal yang dianggap pelecehan seksual lalu terjadi baku tembak, ada yg tewas dengan dalih pembelaan diri, kemudian pupus dan berubah jadi kasus pembunuhan.
Tu ibuck-ibuck harus diperiksa juga, kan dia saksi kunci juga. Dia paling tau apa yang terjadi.
Pasti dia sekarang bingung, skenario awal udah berubah.
Pusing deh bikin skenario lagi.
Kudu datengin penulis skenario dari Korea keknya, biar sukses.🥹
Satu lagi, motif mereka membunuh belum terungkap.
Entah motif kotak, polkadot, ataukah kembang-kembang.
Masih bersambung dickadick….
Ttd
LQ
Nyanyian Syahdu Bharada E hingga Kapolri Umumkan Tersangka Berbintang
Baca juga:
Kode Keras Jokowi Terkait Pemanggilan Kapolri Bersamaan dengan Panglima TNI; Polri Jangan Main-Main