Komunitas Warteg Nusantara Diperalat ACT untuk Keruk Donasi

SintesaNews.com – Aiman dari Kompas TV berhasil menguak satu fakta baru yang ia temukan soal akal-akalan ACT dalam memanfaatkan para usahawan warteg se-Jabodetabek.

Akal-akalan ACT dalam memperalat usahawan warteg ini diungkapkan oleh Mukroni, Ketua Komunitas Warteg Nusantara, kepada Aiman Kompas TV.

Mulanya di masa awal pandemi, pihak ACT datang kepada Mukroni untuk mengajak Komunitas Warteg Nusantara memberikan bantuan nasi bungkus gratis. Setiap warteg akan ditransfer Rp1,5 juta per hari untuk membuatkan 100 nasi bungkus.

-Iklan-

Komunitas Warteg Nusantara sendiri berjumlah 1.000 warteg. Maka ada 100 ribu nasi bungkus yang dibagikan gratis. Dengan begitu 1.000 warteg tersebut mendapat transfer dari ACT Rp 1,5 juta per warteg.

Tapi ada syaratnya?

“Ada, pertama setiap warteg harus memasang 2 spanduk ACT, kedua setidaknya 10 nasi bungkus pada setiap warteg harus didokumentasikan saat pemberian kepada fakir-miskin, lalu saya diundang datang ke Kantor ACT di Cilandak, Jakarta Timur untuk difoto terkait kerja sama dengan 1.000 warteg se-Jabodetabek ini,” kata Mukroni eksklusif kepada Program AIMAN KompasTV.

Yang janggal, transferan dari ACT hanya diberikan 1 bulan. Yakni sejak pertengahan Maret hingga persis pertengahan April 2020. Tentu ini menyisakan pertanyaan. Mengapa hanya 1 bulan? Padahal pandemi berlangsung selama 2 tahun, dan banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Sementara itu semua dokumentasi foto dan spanduk terus terpampang.

“Saya jadi merasa diperalat, saya baru sadar ketika ada rame-rame soal ACT ini!” keluh Mukroni kepada Aiman.

Ternyata ada pula fakta lainnya, yaitu adanya kotak sumbangan ACT yang dititipkan di 1.000 warteg Komunitas Warteg Nusantara pimpinan Mukroni. Kotak ama ACT bertengger selama bertahun-tahun.

Sekitar 6 bulan pertama ada petugas ACT mengambil uang isi kotak sumbangan ini. Setiap bulan isi kotak amal mendapatkan sekitar 100 ribu rupiah, jadi kalau ada sekitar 1.000 warteg, artinya sebulan bisa 100 juta rupiah.

Lalu setelah 6 bulan, sang petugas yang mengambil kotak sumbangan konon mengaku mengundurkan diri. Anehnya, kotak sumbangan dibiarkan hingga tahun 2022 ini, tak pernah diambil lagi!

Baca juga:

Wahabi Salafi Bangga dengan Celana Cingkrang, Padahal Rosul Tidak Pernah Memakai Celana Cingkrang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here