Gereja Unifikasi Jepang yang Terkait Shinzo Abe Nodong Sumbangannya Gila-gilaan sampai Rp552 Miliar

SintesaNews.com – Anggota Gereja Unifikasi Jepang sempat melayangkan protes karena dipaksa menyumbang hingga setara Rp552 miliar untuk gereja yang kini terseret kasus pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe itu.

Japan Times merangkum angka ini dari laporan-laporan yang dihimpun pengacara para anggota Gereja Unifikasi tersebut.

Menurut laporan itu, pada 2021 saja, keluarga anggota dan mantan anggota sudah melayangkan protes karena dipaksa berdonasi hingga total 331 juta yen atau setara Rp35,8 miliar.

-Iklan-

Para pengacara menjumlahkan angka tersebut dari kumpulan data sumbangan anggota, baik itu dalam bentuk tunai maupun sumbangan barang, seperti plakat, vas, hingga karya seni.

Kerugian pada 2021 ini masih terpaut jauh lebih kecil ketimbang data yang dikumpulkan para pengacara dalam kurun waktu 2017 hingga 2020.

Dalam jangka waktu itu, pengacara menghimpun 400 kasus dengan total keluhan kerugian mencapai 5,1 miliar yen atau setara Rp552 miliar.

Isu ini menjadi buah bibir karena pelaku penembakan Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, mengaku membunuh sang mantan PM karena dendam terhadap Gereja Unifikasi.

“Saya yakin Abe punya hubungan dengan kelompok itu. Saya harus membunuh dia bagaimana pun caranya,” kata Yamagami kepada kepolisian Jepang.

Menurut Yamagami, ibunya melarat karena memberikan sumbangan ke Gereja Unifikasi.

Berdasarkan sumber penyelidikan, ibu Yamagami memang mendonasikan sekitar 100 juta yen (Rp10,8 miliar).

“Saya benci kelompok itu karena ibu saya bangkrut,” katanya.

Yamagami akhirnya membunuh Abe saat sang mantan PM sedang berpidato kampanye di jalanan Nara pada pekan lalu.

Akibat tembusan timah panas itu, Abe dilarikan ke rumah sakit. Karena pendarahan hebat, nyawa Abe tak tertolong. Mantan pemimpin Negeri Matahari Terbit itu pun meninggal

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here