SintesaNews.com – Massa pengunjuk rasa berenang di kolam renang presiden Sri Lanka. Mereka menyatakan akan tetap tinggal di istana Presiden Sri Lanka sampai Presiden Gotabaya Rajapaksa mundur dari jabatannya.
Dilansir dari skynews, Presiden Gotabaya Rajapaksa mengatakan dia akan mengundurkan diri pada hari Rabu, tetapi banyak orang “tidak percaya dan tidak akan percaya sampai mereka melihatnya beraksi”, kata koresponden Sky News Nicole Johnston.
Orang-orang yang berenang di kolam renang presiden Sri Lanka mengatakan mereka akan tetap berada di kediaman resmi presiden di Kolombo sampai Gotabaya Rajapaksa akhirnya resign.
Para pengunjuk rasa juga menyerbu rumah Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe. Mereka berdemonstrasi menentang bencana ekonomi yang membuat banyak orang berjuang untuk dua kali makan sehari.
Presiden dan PM telah mengatakan bahwa mereka akan mundur.
Rajapaksa dijadwalkan akan melakukannya pada hari Rabu, menurut ketua parlemen, tetapi belum ada kabar langsung darinya.
Namun, Rajapaksa telah mengkonfirmasi kepada Wickremesinghe bahwa dia akan mengundurkan diri, kata kantor perdana menteri pada hari Senin.
Tetapi banyak orang “tidak percaya dan tidak akan percaya sampai mereka melihatnya beraksi”, kata koresponden Sky News Nicole Johnston, yang telah berbicara dengan pengunjuk rasa di rumah presiden.
“Sampai itu terjadi, mereka akan terus menempati rumah presiden serta sejumlah bangunan penting di sekitar kota,” tambah Johnston.
Banyak yang membawa serta anak-anak mereka saat mereka melihat kemewahan. Sekolah telah ditutup selama beberapa minggu terakhir karena tidak ada listrik.
Negara ini telah “kehabisan semua mata uang asingnya (dan) tidak memiliki cukup uang untuk makanan, bahan bakar, atau obat-obatan,” tambah Johnston.
Akibatnya, Sri Lanka meminta uang dari IMF (Dana Moneter Internasional), Jepang, Rusia, Cina dan Qatar.
“Pegawai negeri telah diberitahu untuk mengambil cuti pada hari Jumat, pulang ke rumah dan menanam makanan,” kata Johnston.
Baca juga:
